Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 08 Januari 2020 | 13:06 WIB
Dampak angin kencang di DIY, Minggu (8/12/2019) - (dok BNPB/BPBD DIY)

SuaraJogja.id - Sejak Desember musim hujan sudah memasuki Kabupaten Kulon Progo. Berbagai unsur-unsur siaga bencana pun mulai bersiap. Bukan saja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kulon Progo juga siap siaga.

Ketua PMI Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan, pihaknya menyiagakan personel dan ambulans selama 24 jam penuh.

"PMI Kulon Progo bersiaga hingga 14 Januari dan masih sangat mungkin diperpanjang apabila dibutuhkan," kata Arif, Selasa (7/1/2020), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan Suara.com.

Ia menyebutkan, ada 30 personel yang disiagakan. Seluruhnya merupakan gabungan dari Korps Sukarela (KSR), Tenaga Sukarela (TSR), dan Forum Remaja PMI. Dalam menjalankan tugasnya, TSR dan KSR bersiaga dalam dua shift, yaitu pukul 07.00 - 19.00 WIB dan 19.00 - 07.00 WIB. Sementara, Forum Remaja PMI bertugas setelah pulang sekolah hingga maksimal pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: KPK Sita Duit dalam Penangkapan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah

"Kami siap menerima aduan kedaruratan masyarakat dan siap mem-back up BPBD apabila terjadi kebencanaan," ujar Arif.

Di samping itu, staf Humas PMI Kulon Progo Wisnu Rangga mengatakan, sejak Jumat (3/1/2020) lalu hingga saat ini sudah menindaklanjuti sekitar 40 laporan pohon tumbang, termasuk yang menimpa rumah warga.

Selain ambulans, pihaknya juga sudah menyiapkan sejumlah peralatan, seperti gergaji mesin, lampu tembak, genset, juga armada respons bencana berupa jip penyelamat dan pikap.

"Semua siap digunakan sewaktu-waktu," ungkap Wisnu.

Tak hanya PMI, Komandan Tagana Kulon Progo Miskijo juga menyatakan, pihaknya telah menyiapkan 155 personel untuk menanggulangi bencana di Kulon Progo.

Baca Juga: VIDEO Rumah Teddy Suami Lina Disambangi Polisi

"Rencana besok kami akan ikut apel siaga Tagana se-DIY di JEC [Jogja Expo Center]," katanya, Selasa.

Pihaknya pun sudah memastikan, kondisi empat armada, yaitu tiga truk serbaguna dan satu kendaraan bermotor roda dua, masih berfungsi dengan baik.

"Kami juga sudah lakukan perawatan radio komunikasi untuk relawan yang lokasi pancarannya di Suroloyo, Samigaluh," ucapnya.

Dengan berbagai persiapan ini, Miskijo yakin, dampak dan risiko bencana di Kulon Progo dapat diminimalisasi.

"Kami akan lebih optimalkan program pra-bencana, seperti tagana masuk sekolah (TMS) dan tagana masuk komunitas (TMK)," tutur Miskijo.

Load More