SuaraJogja.id - Harga bawang putih di Kabupaten Gunungkidul terjun bebas dalam empat hari terakhir. Akibatnya, banyak pedagang yang mengaku rugi dengan anjloknya harga bawang putih tersebut. Sebab, mereka telah membeli (kulakan) bawang putih dengan harga yang tinggi.
Fajar, salah seorang pedagang di Pasar Argosari Wonosari Gunungkidul mengaku menjual bawang putih di Pasar Argosari Wonosari dengan harga Rp35.000 per kilogram, padahal empat hari yang lalu mencapai Rp60.000 per kilogram. Penurunan tersebut dikarenakan harga kulakan bawang putih juga turut turun.
Empat hari yang lalu, Fajar mengaku menebus 1 kilogram bawang putih di harga Rp48.000. Kemudian Senin kemarin, harga kulakan 1 kg bawang putih sudah turun menjadi Rp35.000 perkilonya. Dan hari ini, kulakan bawang putih juga turun menjadi Rp29.000 perkilonya.
"Empat hari langsung anjlok. Kulakanya juga turun," tuturnya, Selasa (18/2/2020) di Pasar Argosari.
Baca Juga: Pohon Tumbang dan Longsor Terjadi di Gunungkidul, Kerugian Capai Rp100 Juta
Untuk mengurangi kerugian, para pedagang memang masih mengambil selisih harga bawang putih dari harga kulakan dengan harga jualnya memang masih cukup tinggi. Minimal para pedagang sudah balik modal dan tidak merugi terlalu besar. Karena pedagang sendiri sedikit syok dengan anjloknya harga bawang putih tersebut.
"Memang ada juga sih mas, pedagang yang jualnya masih tinggi. Biar ruginya tidak banyak," tambahnya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengungkapkan dari pantauan terakhir, Senin (17/2/2020) kemarin, harga bawang putih masih variatif. Kemungkinan besar ada pedagang yang tidak mengikuti perkembangan berita.
Sebab, sejak Sabtu (15/2/2020) yang lalu, harga bawang putih sudah cenderung turun. Hal tersebut sebenarnya sudah ia prediksi karena sebelumnya Disperindag DIY telah mengungkapkan kemungkinan harga bawang putih akan turun pekan ini karena akan ada impor bawang dari Iran. Dan memang penurunan harga bawang putih benar-benar terjadi.
"Kita dipanggil dalam rapat TPID di Bank Indonesia tengah pekan lalu. Dan diungkapkan bawang akan turun pekan ini,"ungkapnya.
Baca Juga: Nyamuk di Gunungkidul Paling Kebal Insektisida, 4 Kecamatan Ini Rentan DBD
Dalam rapat tersebut, lanjutnya, sejatinya akan ada operasi pasar khusus bawang, namun bukan di bawah kendali Disperindag tetapi di bawah kontrol Dinas Pertanian dan Pangan. Sebab, bawang putih bukan kebutuhan pokok, ini berbeda dengan bawang merah yang merupakan bahan pokok.
"Kalau bahan pokok, ada di kendali kita (Disperindag)," tambahnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Becermin dari Tangisan Bawang Putih: Pangan Lokal, Pangan yang Berdaulat
-
Terpaksa Hidup Seperti Vampir: Wanita Ini Tak Bisa Makan Bawang Putih Seumur Hidup
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas