SuaraJogja.id - Sepanjang Januari hingga Maret 2020, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul mencapai 558 orang. Tercatat ada empat dari 558 pasien meninggal dunia sampai Rabu (25/3/2020).
"Hingga hari ini tercatat 558 warga terkena DBD, dengan jumlah korban meninggal dunia empat orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penularan Penyakit Dinas Kesehatan (P2P Dinkes) Kabupaten Gununkidul Sumitro di Gunungkidul, Kamis (26/3/2020).
Ia mengatakan, jumlah kasus meninggal dunia akibat DBD lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. Pada triwulan pertama tahun lalu, kata dia, satu kejadian, sekarang bertambah menjadi empat orang.
Dilansir ANTARA, sebaran wilayah endemik DBD tidak mengalami perubahan, yakni Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Wonosari, dan Patuk. Kecamatan Wonosari tertinggi, dengan kasus mencapai lebih dari 70 orang.
Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona, Jokowi Minta Warga Doakan Ibundanya dari Rumah
"Meski ada peningkatan, kasus DBD belum ditetapkan kejadian luar biasa (KLB). Pertimbangan kami belum menetapkan KLB karena kasus DBD masih dapat dikendalikan," katanya.
Sumitro mengungkapkan, Dinkes secara intensif melakukan pencegahan melalui program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan koordinasi lintas sektoral dari tingkat kabupaten hingga desa diperkuat.
Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan beberapa cara, lanjutnya, seperti fogging hingga PSN dengan program mengubur, menguras, dan menutup (3M) tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Dia mengatakan, Dinkes lebih fokus pada gerakan PSN dibandingkan pengasapan karena pengasapan hanya menyasar nyamuk dewasa. Dengan demikian, PSN paling efektif sebagai upaya pencegahan. Kalau tidak, telur atau jentik dalam lima hari akan menjadi nyamuk, sehingga bisa menularkan DBD, meski sudah dilakukan fogging.
"Kami mengimbau masyarakat melakukan gerakan PSN, dan peduli kebersihan lingkungan," tutur Sumitro.
Baca Juga: Selaras Anjuran Working From Home, Asuransi Astra Ubah Jadwal Layanan
Sementara itu, secara terpisah Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Heri Nugroho mengungkapkan, persoalan lingkungan harus menjadi tanggung jawab bersama. Pencegahan hendaknya juga digalakkan agar ancaman DBD bisa ditekan seminimal mungkin.
Berita Terkait
-
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Ini Tips dari Epidemiolog!
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya