SuaraJogja.id - Merebaknya virus corona atau COVID-19 di berbagai negara di dunia membuat semua orang waspada. Begitu pula di Indonesia, banyak orang mempersiapkan diri menghadapi wabah yang kasus pertamanya ditemukan di Wuhan, China ini.
Di Yogyakarta, banyak masyarakat kampung setempat melakukan penyemprotan disinfektan secara swadaya dan bahkan ada yang sampai membuat bilik disinfektasi.
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan warga secara berkala di wilayah masing-masing. Beberapa juga memanfaatkan kendaraan agar memudahkan penyemprotan secara merata.
Munculnya wabah virus corona memang membuat banyak pihak dilanda kecemasan dan rasa khawatir berlebih. Terutama saat beraktivitas di luar rumah atau saat menemui kerumunan massa.
Baca Juga: Klaim Sebulan Lalu Usulkan Pakai Masker, DPR Sebut Pemerintah Lamban
Namun, kecemasan tidak nampak pada sekelompok warga yang ada di dalam rekaman video unggahan akun twitter @rwidyatama2.
"Indonesian style. When corona pandemic is spreading, Indonesian facing the problem through a fun solution. They involve a simple music and dancing. This is the Indonesian original local wisdom. (Gaya indonesia saat pandemi corona menyebar, orang Indonesia menghadapi masalah dengan solusi yang menyenangkan. Mereka melibatkan musik dan tarian yang sederhana. Ini adalah kearifan lokal asli Indonesia)," tulis akun @rwidyatama2.
Dalam video unggahan tersebut menunjukkan sekelompok warga lengkap dengan perlengkapan semprot disinfektan sedang menari dengan iringan musik khas gamelan jawa.
Para penyemport pun dengan luwes berlenggak-lenggok layaknya grup penari, mengikuti alunan musik yang dimainkan.
Unggahan tersebut mendapatkan respon positif dari warganet twitter.
Baca Juga: Daftar Lengkap RS yang Terima Bantuan APD dari Maia Estianty Cs
"Menghibur diri dan orang-orang di sekelilingnya akan memberikan efek positif bagi semua. Indonesia memang tak kehilangan cara untuk berbahagia, sesederhana apapun itu," tulis akun @DjanChoek.
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
-
Tak Persoalkan Sayembara Harun Masiku, Pukat UGM Justru Soroti Pekerjaan Rumah KPK
-
Lazismu Gelar Rakernas di Yogyakarta, Fokuskan Pada Inovasi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
-
Tergiur Janji Jadi ASN di Dinas Pariwisata Gunungkidul, Warga Ponjong Malah Kehilangan Uang Rp80 Juta
-
Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo