Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Senin, 08 April 2019 | 14:05 WIB
Lokasi bentrokan massa kampanye Jokowi-Maruf di markas FPI, Sleman, Yogyakarta.(Harianjogja.com).

SuaraJogja.id - Ketua Front Pembela Islam (FPI) DIY, Bambang Tedy mengaku bakal menempuh jalur hukum menyusul adanya kericuhan yang diduga dilakukan massa kampanye PDI Perjuangan di kompleks markas FPI DIY-Jateng. 

Akibat bentrokan itu, mobil jeep milik Bambang Tedy yang diparkir di markas FPI dan sebagian rumah rusak.  

"Tadi ditelepon dari DPP [FPI] pusat, dan mau jalur hukum. Jadi Insyallah besok akan membuat laporan," kata Bambang seperti dikutip Harianjogja.com--jaringan Suara.com, Senin (8/4/2019).

Bambang mengajak semua pihak menjaga ketenteraman di Jogja.

Baca Juga: Gojek Tak Lagi Jadi Sponsor Utama di Liga 1 2019

"Kita semua ingin damai, kampanye yang bagus. Mari jaga kedamaian, Kita semua kan sama-sama orang Jogja, orang Indonesia," ujarnya. 

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengaku siap menindaklanjuti bila ada warga yang merasa dirugikan akibat bentrokan di kompleks markas FPI DIY-Jateng, Jalan Wates Kilometer 8, Padukuhan Ngaran, Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (7/4/2019) kemarin.

"Sampai saat ini laporan resmi Pak Bambang belum ada. Kapan pun Pak Bambang akan membuat laporan akan kami tindak lanjuti," kata Yulianto. 

Info sementara yang diterima, kata Yuliyanto, penyebab kericuhan adalah saling ejek kemudian berlanjut saling lempar batu.

“Keributan terjadi antara massa PDI Perjuangan (PDIP) dengan sebagian warga (FPI). Kejadian sekitar pukul 11.00 WIB saat rombongan massa PDIP hendak menghadiri kampanye paslon no 01 di Wates Kulon Progo,” jelas Yuliyanto seperti dikutip 

Baca Juga: Pulang Umrah Buka Hijab, Evelyn Nada Anjani : Hati Saya Belum Siap

 Namun, kata dia, pertikaian itu langsung direda ketika aparat Polri dan TNI mendatangi lokasi bentrokan.  

Load More