SuaraJogja.id - Saat duduk di bangku sekolah dasar, sekolah begitu membosankan dan guru tidak bersahabat. Kalau sekarang, berangkat pun berebut datang paling pagi.
Setidaknya demikian curhat Ulima Aristha, siswi kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Sleman, Yogyakarta, saat sekolahnya disambangi pada Jumat (11/10/2019). Siswi berkacamata itu melihat, sekarang pembelajaran menjadi lebih nyaman, mendukung dan lebih efektif.
"Lebih seru, berangkat sekolah jadi semangat. Kalau kelas biasa yang tidak GSM itu boring, bawaannya ingin keluar ke mana gitu, tidak ikut pelajaran," ungkap remaja yang akrab disapa Aristha itu.
Untuk yang bertanya-tanya apa itu GSM yang dimaksud Aristha, GSM merupakan akronim dari Gerakan Sekolah Menyenangkan. Sebuah gerakan sosial bersama guru untuk menciptakan budaya belajar yang kritis, kreatif, mandiri dan menyenangkan di sekolah.
Digagas seorang Dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Muhammad Rizal dan rekannya, Novi Poespita Candra pada September 2013.
"Tepat bersebelahan dengan taman kecil yang dikelola dan dirawat oleh kelas VIII, Aristha melanjutkan ceritanya. GSM membawa banyak perubahan dalam proses belajar dan mengajar di kelas," katanya.
"Banyak teman saya yang berubah sifatnya. Terutama yang tadinya bandel, jadi lebih banyak perhatikan pelajaran di kelas," ujarnya. Raut sumringahnya tak berhenti diperlihatkan.
Beranjak ke ruang kelas Aristha, pandangan mata seakan dihadapkan dengan suasana riuh dan ceria khas remaja. Pernik warna-warni, pom-pom bersusun menjadi tirai jendela hingga foto penghuni kelas berhias jepit kayu, menempel di salah satu dinding kelas.
Menyambut kehadiran Suara.com, anak-anak sigap memperlihatkan 'tepuk GSM', lengkap dengan tepuk 'santuy'.
Baca Juga: Bikin Gemas! Gempa Datang, Anak SMP Ini Justru Kegirangan
"Kalau di kelas, sekarang buat proyek, bukan sekadar PR (pekerjaan rumah). Kalau hanya disuruh mengerjakan PR kan bosan," ucapnya.
Siswa yang lain, Aditho Suryo mengaku, setelah sekolahnya menerapkan GSM, ia bisa belajar dengan santai dan mengenali teman-temannya dengan baik. Apalagi, tiap pagi ada sesi berbagi yang mereka sebut 'sharing time'.
"Di sesi itu kami belajar mengungkap perasaan, menyelesaikan masalah melihat dari akarnya. Belajar sekarang lebih fun," ujarnya.
Pagi tadi, sebelum pelajaran dimulai, Aditho mendapat giliran untuk mengutarakan isi pikirannya.
"Di kelas, anak-anak itu ada yang gank (berkelompok), duduknya selalu berdekatan. Setelah sesi itu, tempat duduk mereka yang berkelompok itu dipisah, tidak lagi di situ-situ saja," tutur Aditho yang ingin penerapan GSM lebih maju waktu ke waktu.
Wali Kelas 8 SMP N 2 Sleman, Yogyakarta Merita Wulansari mengungkapkan, SMP N 2 Sleman menjadi salah satu dari dua sekolah di Sleman, yang masuk menjadi proyek percontohan GSM di Yogyakarta.
GSM di sekolahnya baru dimulai pada Januari 2019. Dimulai dengan workshop dan pendekatan awal. Sekolah memilih untuk terlebih dahulu menumbuhkan lingkungan dan kebiasaan positif di dalam kelas, serta tugas-tugas berbasis project untuk menggali kreativitas anak.
Namun tak berbeda dengan apa yang telah dikisahkan oleh Aristha dan Aditho, sesi sharing time atau berbagi menjadi salah satu kegiatan yang memberikan dampak signifikan bagi siswa dan lingkungan belajarnya.
"Dalam sesi berbagi, guru hanya menjadi fasilitator. Di sana, anak-anak bersama teman-teman mereka mencari akar masalah yang dihadapi, apa yang harus mereka lakukan selanjutnya," kata Merita yang juga Guru Bahasa Jawa itu.
Sesi berbagi yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit itu, membantu guru dalam membangun karakter anak, terutama dalam hal keterbukaan, komunikasi dan kejujuran.
"Karena kalau memendam itu kan tidak baik ya," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
-
Sri Mulyani Umumkan 26 Nama Lolos Seleksi DK LPS, Ada Mantan Bos BUMN, BI Hingga OJK
-
5 Rekomendasi HP RAM 12 GB Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Mentan Amran Geram Temukan Pupuk Palsu: Petani Bisa Langsung Bangkrut!
-
Realisasi KUR Tembus Rp131 Triliun, Kredit Macet Capai 2,38 Persen
Terkini
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka
-
Tangguh di Tengah Dinamika Global, BRI Pimpin Daftar Teratas Bank di Indonesia versi The Banker