SuaraJogja.id - PT Anindya Mitra Internasional (AMI) meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban dan berbela sungkawa atas tewasnya pelajar berinisial AP (18) dalam kecelakaan maut yang melibatkan bus Trans Jogja di Simpang empat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.
Menanggapi insiden yang menyebabkan seorang pelajar meninggal, PT AMI, yang mengelola dan mengoperasikan bus Trans Jogja sejak awal 2019 itu, buka suara. Mereka meminta maaf yang sebesar-besarnya dan ikut berbela sungkawa.
"Kami dari pihak PT AMI, berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya korban. Kami meminta maaf dan kejadian ini jangan sampai terulang kembali," kata Direktur Utama PT AMI Dyah Puspitasari saat dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (28/11/2019).
Dyah mengungkapkan, pihaknya akan mematuhi ketentuan yang berlaku terkait proses hukum yang akan dikeluarkan pihak kepolisian, sehingga hasilnya nanti menunggu penyeledikan aparat yang berwenang.
"Kejadian ini melibatkan dua belah pihak. Jadi semua penyelidikan ditangani pihak polisi, sehingga kami harus tunduk dari ketentuan yang berlaku," jelasnya.
PT AMI, kata Dyah, tetap melakukan investigasi secara mandiri melalui pengumpulan data untuk klarifikasi.
"Tentu kami wajib melakukan investigasi internal. Jadi masing-masing pihak saling mengumpulkan data dan fakta untuk klarifikasi. Intinya kami akan mengikuti prosedur yang ada baik dari polisi dan dari PT AMI sendiri," terang dia.
Dyah menambahkan, sesuai SOP, PT AMI bakal mendatangi keluarga korban ke tempat tinggalnya. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tali kasih untuk pihak keluarga yang ditinggalkan.
"Kami akan mendatangi rumah korban untuk meminta maaf. Kami ikut bersedih kejadian ini terjadi hingga menyebabkan korban meninggal. Kami sudah membantu dengan kemampuan yang kami miliki. Tali kasih memang tak bisa merubah apa pun, tapi ini bantuan yang harapannya bisa meringankan beban keluarga yang ditinggalkan," tambah Dyah.
Baca Juga: Puan Tolak Keinginan PBNU Presiden Dipilih MPR: Faedahnya Apa?
Lebih lanjut, ia menjelaskan, risiko bus yang berada dalam satu jalur yang sama dengan pengendara sepeda motor dan mobil akan lebih tinggi, sehingga kecelakaan tersebut bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Memang tak bisa dipungkiri bahwa bus besar yang melaju di jalanan kota dalam satu jalur yang sama [dengan mobil dan sepeda motor] memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi. Artinya, ini menjadi evaluasi berbagai pihak untuk saling membenahi," ungkap Dyah.
Untuk diketahui, kecelakaan lalu lintas hingga memakan korban kembali terjadi di Yogyakarta. Kali ini kecelakaan terjadi antara bus Trans Jogja yang disopiri AHS (32) dan pengendara sepeda motor yang masih berstatus pelajar, AP (18), di kawasan Ringroad Utara, tepatnya di simpang empat UPN Veteran Yogyakarta. Insiden terjadi pada Rabu (27/11/2019) pukul 10.00 WIB.
Hingga kini polres Sleman masih mendalami kasus yang terjadi. Beberapa saksi telah diperiksa, selain itu barang bukti juga telah diamankan untuk mengungkap apakah pengemudi bisa menjadi tersangka atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?