Laiknya penulis kebanyakan, Abi juga membukukan puisi yang buat kala ia membuka lapak dari cafe satu ke cafe lainnya, di wilayah Yogyakarta. Sedangkan untuk karya lainnya, ia pasrah. Jelas, karya itu sudah di tangan pembeli. Tanggung jawab berganti tuan.
"Saya percaya, merek [pembeli] akan merawatnya," ucapnya.
Ada sejumlah pengalaman di antara beribu kisah mengena, yang ia temukan kala mengetik Puisi Seketik untuk pelanggan. khususnya dengan tema Kangen.
Misalnya, kala lapak pertama di FKY 2017. Ada seorang ibu dan anak, datang ke lapaknya, memesan puisi dengan tema kangen. Kangen dengan si bapak yang berada nun jauh di Sulawesi. Pelanggan lain, seorang lelaki muda yang kangen dengan neneknya.
Baca Juga: Perguruan Tinggi di Jogja Pertanyakan Teknis Program Kampus Merdeka Nadiem
Pengalaman lain, kala ia menggunakan mesin tiknya nyaris 10 jam, sewaktu membuka lapak Puisi Seketika di Kota Solo. Selain itu, ia pernah membawa mesin tiknya saat mendaki Gunung Ungaran. Selama mendaki, ia membuatkan puisi dari keadaan yang dialaminya dan permintaan teman-temannya.
Puisi karya Abi tak dicetak di atas kertas biasa. melainkan di atas kertas daur ulang yang dibuatnya sendiri.
Memiliki empat mesin tik, Abi lebih suka menggunakan mesin tik dengan abjad latin untuk membuat puisinya. Mesin tik itu ia beri nama Berlyn.
Untuk perawatan, Abi mengaku tidak pernah mengalami kesulitan. Hanya cukup dibersihkan secara teratur dan memberikan minyak mesin jahit untuk sejumlah suku cadang penting pada mesin tiknya.
Kini, ia punya keinginan menambah koleksi mesin tiknya dengan mesin tik berhuruf aksara Jawa.
Baca Juga: Jalan-Jalan ke Jogja, Najwa Shihab Bergaya Trendi Pakai Batik dan Sneakers
"Susah ditemukan, karena di masa lalu, pembuatan aksara langsung dikerjakan orang Kraton," kata dia.
Berita Terkait
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
-
Rayakan Hari Puisi Sedunia Lewat 5 Buku Puisi Terbaik Karya Sastrawan Dunia
-
Berharap Nikah Lagi Dengan Desta, Masa Lalu Sedih Natasha Rizky di Bali Terungkap
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital