SuaraJogja.id - Mewabahnya COVID-19, yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2, membuat sektor perekonomian lumpuh. Hal ini turut dirasakan pedagang kaki lima hingga driver ojek online (ojol). Bagi driver ojol, pandemi corona ini membuat sepi orderan hingga mereka kebingungan melunasi cicilan yang perlu dibayarkan.
Salah seorang driver ojol asal Kotagede, Yogyakarta, Dannies Mutiara Adi (28), mengungkapkan hal tersebut. Di tengah wabah corona saat ini, dirinya hanya meraup pendapatan sekitar Rp40-70 ribu setiap hari.
"Saya masih ada satu cicilan motor yang perlu saya bayarkan. Sebelumnya pembayaran berjalan normal. Namun saat COVID-19 ini datang, saya bingung harus mencari tambahan dari mana. Dalam sehari saja saya hanya meraup Rp40-70 ribu," jelas Dannies, ditemui SuaraJogja.id di Jalan Gedong Kuning Selatan, Kotagede, Yogyakarta, Selasa (31/3/2020).
Dannies menjelaskan, sejak pukul 07.00 WIB, dia sudah menyalakan aplikasi Gojek miliknya. Ia pun mengaku, selama empat jam menyalakan aplikasi, baru mendapat satu orderan berupa trip penumpang.
"Saat ini layanan antar-jemput penumpang sangat jarang. Empat jam saya menyalakan aplikasi hari ini [Selasa], baru satu yang saya dapat, tapi adanya wabah ini malah orderan berupa Go-Food dan Go-Send paling sering kami temui," jelas dia.
Dannies tidak bisa mencapai target dan mencari tutup poin selama wabah ini berlangsung, sehingga untuk membayarkan cicilan motor, ia menjual satu buah ponselnya agar bisa melunasi tanggungan itu.
"Akhirnya saya menjual ponsel agar bisa melunasi cicilan itu. Per bulan saya harus menyisihkan biaya kurang lebih Rp640 ribu. Jadi HP saya jual di harga Rp1 juta atau Rp900 ribu. Nanti Rp400 ribu saya belikan HP second atau batangan [tanpa kardus] untuk tetap bisa berkomunikasi. Nah sisanya ini yang saya bayar untuk melunasi cicilan," terang dia.
Tak hanya masalah cicilan, Dannies juga menyayangkan, beberapa orang hingga pemerintah meminta seluruh masyarakat tinggal di rumah selama pandemi ini terjadi.
"Banyak yang menyuruh orang-orang seperti kami lebih baik di rumah. Melihat itu, kami tidak terlalu setuju karena mau tidak mau kami harus bekerja di jalan, bukan di rumah," ungkap Dannies.
Baca Juga: Warga Positif Corona di Jawa Barat Tembus 198 Orang, Terbanyak Kedua di RI
Salah seorang driver ojol lain, Yuliyanto (39), tak bisa berbuat banyak dengan orderan yang sepi selama satu pekan terakhir ini. Ia rela tidak beroperasi lantaran tiap menyalakan aplikasi driver, dia tidak kunjung mendapat orderan.
"Empat hari ini saya malah off bid, karena tidak ada pemasukan dan habis di bensin, sehingga saya memilih di rumah saja. Mungin besok [Rabu] on bid kembali," jelas dia.
Baik Dannies dan Yuliyanto berharap, pandemi ini segera berakhir. Pasalnya, mereka juga was-was ketika bekerja di luar, mengingat virus corona yang mudah menular hanya dengan bersentuhan.
"Kami juga was-was untuk bekerja di luar karena dari perusahaan tidak menjamin kami. Namun ketika ada mitra yang positif [corona], akan mendapat bantuan, tapi kami berharap tidak menjadi pasien positif seperti itu," terang Yuliyanto.
Hingga kini mereka memilih tetap bertahan dengan cara bekerja di lapangan. Yuliyanto mengaku, satu-satunya sumber pendapatan hanya menjadi driver ojek daring tersebut.
"Sejauh ini hanya menjadi driver ojol yang paling memungkinkan dengan orderan yang sepi. Memang masih ada beberapa pelanggan, tetapi sudah tak sebanyak dulu [sebelum muncul COVID-19 di Yogyakarta]," tutur dia.
Berita Terkait
-
Imbas Corona Satu Juta Lebih Pekerja di Jakarta Telah Dirumahkan
-
3,8 Juta Orang di Jawa Timur Terancam Jadi Pengangguran
-
5 Rekomendasi Bank Dunia Atasi Dampak Covid-19
-
Dampak Pandemi Corona, Ironis Nasib Tenaga Outsourcing Setelah Dirumahkan
-
Bisnis Kebaya Pengantin Asri Welas Mandek Gara-gara Virus Corona
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera