SuaraJogja.id - Belakangan ini kegiatan berjemur menjadi tren kegiatan baru yang dilakukan lebih banyak orang. Tujuannya, tak lain untuk melawan virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Hal ini pun turut mencuri perhatian penulis Alitt Susanto, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Shitlicious.
Ia melemparkan guyonan soal berjemur ini di Twitter pada Rabu (1/4/2020). Dalam cuitannya, pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah yang berdomisili di Yogyakarta itu mengungkapkan bahwa orang Jawa sudah sejak dahulu kala tahu bahwa berjemur itu menyehatkan.
Buktinya, menurut cuitan Alitt Susanto, sebutan untuk berjemur bagi orang Jawa adalah "dede". Entah benar-benar berkaitan atau tidak, tetapi Alitt Susanto menjadikannya seolah pelesetan dari sumber vitamin "D".
"Orang Jawa itu sejak zaman nenek moyang paham soal kesehatan. Sumber vitamin D aja disebutnya "Dede"," cuit akun resmi @shitlicious, membuat sejumlah warganet ikut tersadar dan terhibur.
"Baru nyadar wkwk," komentar @underhibernate.
"Bener juga kakanda," tambah @MLimamS.
"Dede gemez," gurau @Fantasitma.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Madarina Julia telah membenarkan manfaat berjemur di bawah sinar matahari bisa melawan virus.
Seperti diketahui, salah satu cara mencegah terjangkit virus corona SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19, adalah memperkuat sistem imun atau kekebalan tubuh. Madarina mengatakan, tubuh manusia memerlukan sinar matahari untuk membantu meningkatkan produksi vitamin D di dalam tubuh dan sinar matahari merupakan sumber utama vitamin D alami.
Baca Juga: Rumah Hengky Kurniawan Jadi Tempat Singgah Tim Medis, Warga Diharap Maklum
"Vitamin D ini punyak efek imunomodulator yang bisa memperbaiki sistem imun tubuh," jelasnya, Selasa (31/3/2020), dikutip dari rilis Humas UGM.
Sistem imun ini, kata dia, menjadi pertahanan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Jika tubuh kekurangan vitamin D, pertumbuhan menjadi terhambat dan tubuh rentan terinfeksi virus maupun bakteri.
Madarina menyarankan, waktu berjemur paling efektif adalah saat bayangan tubuh lebih pendek dari tinggi badan, yakni pada sekitar pukul 10.00 sampai 15.00 WIB. Ia menambahkan, durasi berjemur yang dianjurkan adalah sekitar 10 hingga 15 menit.
Berita Terkait
-
Berjemur Bisa Cegah Corona, Guru Besar UGM Ungkap Cara yang Paling Efektif
-
Hindari Corona, Warga Pasar Minggu Berjemur di Bawah Sinar Matahari
-
CEK FAKTA: Berjemur Sinar Matahari Bisa Bunuh Virus Corona Covid-19?
-
Banyak Perempuan Berjemur saat Covid-19, Sujiwo Tejo: Matur Nuwun Corona
-
Berjemur di Bawah Sinar Matahari Bisa Membunuh Virus? Ini Faktanya!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Yogyakarta Tak Lagi Primadona: Peminat Kuliah di PTS Anjlok Drastis
-
Hendak Jemput Jenazah, Ambulans Malah Terlibat Kecelakaan Maut di Kulon Progo
-
Jejak Licin Komplotan Maling Sekolah di Sleman Berakhir, 3 Bulan Gasak 31 Proyektor
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari