SuaraJogja.id - Botol hand sanitizer disertai dengan foto bupati Klaten, Sri Mulyani ramai diperbincangkan di jagat media sosial Twitter. Hal tersebut lantaran hand sanitizer tersebut diduga berasal dari bantuan Kementrian Sosial yang disalurkan sebelumnya, namun kemudian ditempeli sticker bergambar bupati Klaten.
Salah satu unggahan dari akun twitter @WagimanDeep212 menunjukkan gambar botol hand sanitizer dengan gambar bupati Klaten dengan tulisan "Bantuan dari Bupati Klaten, Ibu Hj. Sri Mulyani". Namun, diketahui dibalik sticker tersebut terdapat tulisan Kemensos Hadir, yang tak lain adalah slogan bantuan dari Kementrian Sosial.
"Ini sebetulnya Bantuan Hand Sanitizer dari Kemensos RI atau Bupati Klaten Bu sri mulyani sik? Dibotol stickernya jelas bertuliskan #KemensosHadir tapi ditutupi sticker asal-asalan dgn tulisan Bantuan dari Bupati Klaten. Ajaib! cc @PemkabKlaten @KemensosRI Pak @juliaribatubara," tulis akun tersebut.
Tidak hanya dari akun tersebut, sebelumnya ada beberapa akun twitter mencuitkan hal serupa. Netizen @lulumlelian yang mengomentari unggahan ini turut mention Gubernur Jawa Tengah, Ganjar pranowo.
"Pangapunten nggih, Pak. Kulo mention malih @ganjarpranowo. Monggo ditegur ataupun diberi tindakan agar beliau tidak menggunakan kesempatan kampanye dalam kesempitan," ujarnya.
Ungkapan kecewa warganet tersebut ternyata mendapatkan perhatian dari ganjar Pranowo. Hal tersebut dibuktikan dengan tanggapan Ganjar atas mention dari netizen.
"Injih, saya kasih peringatan! cc @YaniSunarno," tulis @ganjarpranowo.
Sontak saja melihat hal tersebut, banyak netizen menyerbu unggahan itu. Salah satunya akun @FaridArgi yang membandingkan hal tersebut dengan mahasiswa yang di-drop out lantaran plagiarisme.
"Menawi mahasiswa, mungkin ngoten niku kados plagiarisme naming ganti "judul" dan saged di DO. Lha nek menawi bupati saged di DO mboten nggih pak?" ujar @FaridAgi.
Baca Juga: Takut ke RS karena Covid-19, Eddies Adelia Tunda Program Bayi Tabung
Beberapa warganet juga menyampaikan rasa kecewanya kepada ganjar Pranowo berkaitan dengan unggahan tersebut.
"Saya anak muda Klaten sudah muak dengan kelakuan pimpinan kami pak," ujar @abdulone_.
Serupa dengan akun @abdulone_, warganet lain juga meminta agar Ganjar Pranowo tidak hanya menegur bupati Klaten di media sosial saja.
"Kalau bisa jangan lewat sosmed saja sih pak, beberapa hari kemarin juga ibunya pernah ditegur temen-temen dari Klaten juga," tulis @kataceking.
Berita Terkait
-
Gegara Nyinyiran Netizen, Gonzalo Higuain Nyaris Pensiun Muda
-
Survei Ini Klaim Anies Baswedan Sebagai Gubernur Terbaik Tangani Corona
-
Absurd, Penampakan Puding Ikan Asin Ini Bikin Warganet Geli
-
Disebut Time Traveler, Pertanyaan soal Prosesor Intel i9 Ini Jadi Sorotan
-
Dianggap Menistakan Agama Pakai Lafaz Allah, Pemuda Minta Maaf
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Jogja Diguyur Hujan Seharian? Cek Prakiraan Cuaca Lengkap Rabu, 17 September 2025
-
Profil Ni Made Dwipanti Indrayanti: Sekda DIY Perempuan Pertama di Jogja yang Sarat Prestasi
-
Rahasia Serangga Kali Kuning Terungkap! Petualangan Edukatif yang Bikin Anak Cinta Alam
-
Ni Made Jadi Sekda DIY: Mampukah Selesaikan Masalah Sampah dan TKD yang Membelit Yogyakarta?
-
40 Kebakaran dalam 8 Bulan di Yogyakarta: Waspada Korsleting dan Kelalaian