SuaraJogja.id - Dampak mewabahnya virus corona terhadap ketenagakerjaa semakin mengkhawatirkan. Tercatat, hingga hingga kini ada 1.907 pekerja atau karyawan di kabupaten Gunungkidul yang dirumahkan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Gunungkidul Purnamajaya memaparkan, tenaga kerja yang dirumahkan kian bertambah karena tidak adanya geliat bidang usaha.
“Data terus berubah. Hingga sekarang sudah ada 1.907 pekerja yang dirumahkan,” katanya, Minggu (17/5/2020) melansir Harianjogja.com
Ia mengatakan, dalam mengeluarkan keputusan PHK terhadap karyawan harus sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan kebijakan merumahkan karyawan, dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak antara pekerja dan pengusaha.
Meski begitu, Purnama menyebut tidak semua karyawan bernasib baik. Diakui olehnya, ada pekerja yang dirumahkan tanpa memperoleh upah atau gaji.
“Ini berdasarkan laporan yang kami terima. Meski tidak bekerja, tetapi saat kondisi membaik para pekerja ini bisa dipanggil lagi untuk bekerja,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Gunungkidul, Widagdo mengatakan, sektor usaha benar-benar terpukul. Ia meyakini, hal ini tidak hanya terjadi di wilayahnya namun juga daerah lain.
“Dampaknya bisa terlihat dari penurunan omzet yang diperoleh pelaku usaha,” katanya.
Ia berpendapat, ada beberapa program yang harusnya bisa dilaksanakan guna membantu sektor usaha tetap bertahan disaat lesu karena wabah corona.
Baca Juga: Ditinggal Pulang Kampung 4 Rumah Dilalap Si Jago Merah
Widagdo mengaku belum memantau secara keseluruhan terkait pelaku usaha yang terdampak sudah mendapatkan bantuan. Dia mengungkapkan, khusus para penjahit sudah mendapatkan bantuan pembuatan masker, baik yang berasal dari Pemkab maupun Pemda DIY.
“Pembuatan masker sudah berjalan. Bahkan untuk yang bersumber dari kabupaten sudah selesai,” katanya.
Berita Terkait
-
Karantina di Belanda: Biar Tak Kesepian, Lajang Diimbau Cari Teman Kencan
-
Sulit Bicara dan Halusinasi Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona
-
Turki Berlakukan Lockdown Hingga Selasa Malam
-
Anita Wahid: Polarisasi Politik di Tengah Pandemi, Pasti Ada
-
Imutnya Gajah Jantan Lahir di Taman Safari saat Corona, Dikasih Nama Covid
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Lurah Tegaltirto Tersandung Korupsi Tanah Kas Desa, Pemkab Sleman Justru Sebut Siap Beri Pendamping
-
Modus Licik Hilangkan Aset Desa: Mantan Dukuh di Sleman Jadi Tersangka Korupsi Tanah
-
Dramatis! Pembobolan ATM di Yogyakarta Gagal Total, Polisi Buru 2 Pelaku yang Kabur
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau