
SuaraJogja.id - Orang tidak bisa sembarangan masuk ke Padukuhan Banteng, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta, saat pandemi COVID-19. Mereka yang hendak masuk ke perumahan, mesti menjalani serangkaian prosedur.
Pantauan Suarajogja.id, Rabu (20/5/2020), sejumlah warga berjaga di gerbang masuk di utara perumahan. Mereka mengawal karantina wilayah yang diberlakukan sekitar sebulan saat pandemi berlangsung.
Warga menyediakan hand sanitizer yang ditaruh di sisi kiri gerbang menuju perumahan. Hand sanitizer ini diwajibkan bagi pengguna kendaraan bermotor yang hendak memasuki Padukuhan Banteng.
Di sebelah kiri gerbang menuju pedukuhan, terdapat poster berwarna latar oranye berisi tulisan yang mengimbau warga untuk tetap di rumah selama pandemi COVID-19 berlangsung.
Baca Juga: Lawan Corona, Warga Banteng Baru Sleman Semprot Disinfektan Mandiri
"Mbah-mbah, bapak ibu, pakde bude, mas mbak adek, silakan di rumah saja. Kami yang di sini karena kami sayang kalian," demikian tertulis di sisi kiri gerbang menuju perumahan.

Ada dua lajur di gerbang tersebut. Yang satu merupakan lajur khusus sepeda motor. Di lajur ini, pengguna sepeda motor diminta untuk self service dalam menggunakan hand sanitizer.
Lajur ke-dua diperuntukan buat pengendara roda empat alias mobil. Bagi pengguna mobil, mereka akan dihampiri warga yang membawa hand sanitizer kepada pengendara. Jadi pengendara tak perlu turun.
Pengawalan karantina wilayah ini merupakan salah satu bentuk inisiatif dari perumahan Banteng Baru. Secara bergantian diatur dalam sistem piket, mereka menjaga jalur keluar masuk perumahan tersebut.
Mulanya, penjagaan tersebut dilakukan oleh kelompok pemuda Banteng selama 24 jam nonstop. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, mulai 14 Mei 2020, seluruh warga ikut andil dalam mengawal karantina wilayah tersebut.
"Sebelumnya petugas jaga di pos COVID-19 selama kurang lebih 1,5 bulan dilakukan oleh pemuda secara bergiliran 24 jam dibagi 6 shift per shift 8 orang," ujar Maryono, Ketua RT03 Perumahan Banteng Baru.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- Paula Verhoeven Positif HIV sebelum Menikah dengan Baim Wong?
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Cerita Pria 57 Tahun di Mataram Akhirnya Dapat SK PPPK Tapi Setahun Lagi Pensiun
-
Rafael Struick Ditendang vs Adelaide United, Brisbane Roar Kini Diamuk Netizen Indonesia
-
Tak Hanya Barang Bajakan dan QRIS, AS Juga Protes Soal UU Produk Halal RI
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Lancar Main FF, Terbaik April 2025
-
Polres Sukoharjo Ungkap Kasus Peredaran Narkoba, Dua Residivis Kembali Diamankan
Terkini
-
Rentetan Maut di Kos Jogja Kembali Terjadi! Dosen Jadi Korban, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Polisi Selidiki Kematian Pria di Indekost Sleman, Dugaan Penyebabnya Masih Didalami
-
Resmi Berdiri, XLSMART Jadi Kekuatan Baru Masa Depan Digital Indonesia
-
Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
-
Komitmen BRI Holding Mikro Untuk Kesejahteraan Gender, 14,4 Juta Pengusaha Dapat Dukungan