SuaraJogja.id - Masyarakat sempat dihebohkan dengan postingan akun @underthebreach di media sosial Twitter yang menyebut adanya 2,3 Juta Data Pemilih Tetap (DPT) bocor. Data tersebut memuat informasi, nama, alamat, NIK, tanggal lahir dan beberapa data terkait lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Kabupaten Bantul, Didik Joko Nugroho mengatakan data yang viral tersebar bukan DPT tahun ini. Data tersebut juga merupakan data yang sudah diberikan kepada pihak terkait dan dipajang di Kelurahan.
Didik menjelaskan, dalam setiap pleno mekanismenya baik Data Pemilih Sementara (DPS) maupun DPT akan diberikan kepada pihak terkait, seperti Paratai Politik, Bawaslu dan Kelurahan. Bahkan, menjelang pemilu data tersebut juga dipasang di kantor kelurahan.
"Itu data DPT 2014, jadi setiap pleno mekanismenya data pemilih sementara dan data pemilih tetap diberikan kepada pihak yang bersangkutan," kata Didik saat dihubungi melalui sambungan telefon.
Ia menjelaskan, data yang diduga bocor merupakan DPT lama, sehingga adanya kemungkinan data yang telah berubah.
Selanjutnya ia menambahkan, melalui Sistem Informasi Data Pemilih (SIDALIH) masyarakat dapat mengakses data mereka, berupa nama, alamat dan NIK untuk memastikan bahwa yang bersangkutan sudah terdaftar dalam DPT.
"Tapi karena cleansing data terus dilakukan, sehingga SIDALIH tidak bisa diakses sewaktu-waktu," imbuhnya.
Sesuai dengan DPT yang selalu diperbarui setiap tahunnya, data yang ada di SIDALIH juga up-to-date. Sehingga, tidak setiap waktu dapat diakses, bergantung pada pembaharuan data. Sistem termasuk keamanannya, dikelola langsung oleh KPU pusat.
Saat ini, KPU pusat tengah melakukan penyelidikan terhadap pihak yang meretas sistem informasi KPU serta pihak yang menyebarluaskan di media sosial. Didik berpesan, agar masyarakat tidak perlu kahwatir mengenai data yang tersebar tersebut, karena bukan merupakan data rahasia secara spesifik.
Baca Juga: PLN Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik di Jakarta Saat Lebaran
"Masyarakat kami minta untuk tetap tenang dan jangan khawatir berkaitan dengan data tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
-
2,3 Juta Data KPU Diduga Bocor Kebanyakan dari DIY, Ini Penjelasannya
-
KPU Diretas, Ferdinand: Apa Ada Keterlibatan Orang Dalam Jual Data Warga?
-
Data KPU Diretas, Mardani Minta Program e-KTP yang Sentralistis Ditinjau
-
2,3 Juta Data Penduduk di KPU Diduga Bocor, Ini Kata Menkominfo
-
Jutaan Data Warga di KPU Diduga Bocor, PKS Minta Audit Sistem Keamanan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Pasca Kebakaran Pasar Seni Gabusan: DKUKMPP Bantul Gercep Ambil Tindakan, Apa Saja?
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara