SuaraJogja.id - Pengalaman lucu diceritakan salah seorang pengguna Quora bernama Ari Yanto. Kisah Ari yang tak beruntung tapi lucu tersebut berawal saat ia yang dimintai tolong oleh sepupunya yang bernama Tasya.
"Singkat kata, Ami dan Tasya masuk kuliah di FK (Fakultas Kedokteran), di sebuah universitas yang terkenal di Jakarta. Terkadang, saya suka diajak Tasya menemaninya kuliah, terutama jika ada tugas yang mengharuskannya pulang malam, tulis Ari dalam cerita tersebut.
Kejadian konyol bermula saat sepupunya tersebut diwajibkan oleh dosen patologi klinis untuk membawa sperma sebagai bahan praktikum.
"FK didominasi oleh kaum hawa, 'berburu sperma' ini cukup menyulitkan, terutama karena cowok-cowok FK ini biasanya tidak mau untuk memberikan spermanya. Alhasil, mereka harus 'mencari di luar'. Bisa jadi bergerilya ke jurusan tetangga demi mendapatkan sperma," ujarnya dengan menampilkan salah satu artikel terkait isu pembelian sperma yang sempat merebak di UGM.
Karena sering menemani Tasya, Ari lantas cukup dekat dengan teman-temannya, ia juga mengisahkan Novi dan Renata yang merupakan teman Tasya. Di satu kesempatan, Tasya bersama ketiga kawannya tersebut ternyata minta tolong padanya untuk mengeluarkan sperma miliknya guna digunakan untuk memenuhi tugas kuliah.
"Saya lalu bertanya ke Novi, "iya, jadi gimana keluarinnya, kan butuh tempat." Novi lalu menjawab, "ya gampanglah, nanti kita singgah aja di mana kek." Nah itu ada swalayan, kita singgah ke sana aja Ren, beli kondom." Dan Renata pun mengarahkan mobilnya ke swalayan tersebut," tulisnya.
Saat hendak membeli kondom, penulis dengan santai mengatakan ia ingin membeli kondom hingga membuat kasir malu. Tanggapan lucu ditunjukkan kasir tersebut, dengan terpatah-patah, kasir tidak bisa memberikan penjelasan terkait perbedaan diantara kondom yang dijual.
Karena tak mendapat jawaban memuaskan, ia lantas membawa kondom itu pada Tasya dan kedua temannya. Pertama ia memanggil Ami untuk bermaksud menanyakan kondom yang dimaksud.
"Oiiii mi, kondomnya mendingan yang mana?" ungkapnya. Namun teriakannya ini memancing cibiran dari pengunjung lain. Namun, Ami justru kabur saat ditanya, ia lantas menanyakan pada Tasya, "Tasya, yang mana nih?"
Baca Juga: Aksi John Kei, dari Blowfish, Bertobat, sampai Kasus Berdarah Green Lake
Tingkah mereka saat membeli kondom di swalayan tersebut memancing perhatian orang di sekitarnya. Bahkan, ada salah satu pembeli yang mengira pengunggah adalah suami dari keempat wanita yang bersamanya.
Usai berhasil membawa kondom, ternyata kondom tersebut mengandung spermisidanya yang memaksa keempat perempuan tersebut harus mengulang. Tasya bermaksud untuk menelpon Ari, di waktu yang sama Ari sedang mengajar di bimbel tempatnya bekerja. Karena biasanya tidak ada hal yang aneh-aneh, Ari mengangkat panggilan Tasya dengan loudspeaker hidup.
"Kak, yang tadi ternyata caranya salah jadi bisa gag keluarin spermanya lagi? Pokoknya kita tungguin yah. Sebentar lagi Novi sama Renata juga ke sini. Please kaaakkk, pokoknya harus hari ini, maleman juga gapapa. Nanti kita jemput deh," ucap tasya.
Panggilan ditutup sebelum ia sempat membalas. Sekelas mendadak hening, semua siswa terdiam. Begitu pula pemilik bimbel, tidak lama setelahnya, ia dipecat.
"Begitulah, akibat kondom, saya harus kehilangan pekerjaan. Satu pesan dari saya, saya tidak menganjurkan seks pranikah, tetapi jika terpaksa, lebih baik menggunakan kondom daripada tidak. Anda malu ketika membelinya? Percayalah, rasa malu yang anda tanggung itu masih lebih kecil daripada rasa malu yang harus saya tanggung. Jika masih malu bagaimana? Ya, jangan berhubungan seks. Itu saja," ujarnya di akhir cerita.
Berita Terkait
-
Wabah Virus Corona, Pemkot Serang Banten Bagi-bagi 1.000 Kondom Gratis
-
Pakai Kondom Saat Bercinta di Masa Pandemi Covid-19 Punya Banyak Manfaat
-
Stigma Buruk Kondom, Kerap Diasosiasikan dengan Seks Bebas
-
Pandemi, Pabrik di Thailand Siapkan 1,9 Miliar Kondom, Ini Alasannya
-
Gegara Lockdown Penjualan Kondom Melorot
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna