SuaraJogja.id - Sejumlah warga nekat menjual organ ginjalnya untuk membeli rumah. Kampung warga tersebut pun belakangan mendapat julukan Lembah Ginjal.
Seperti dilansir dari Hops.id yang mengutip Daily Mail, sebuah kampung bernama Hokse di Nepal menjadi perhatian lantaran aksi nekat yang dilakoni para warganya.
Lantaran tergiur uang yang besar, mereka pun rela menjual organ ginjalnya. Beberapa penduduk desa Hokse mengatakan kalau mereka terjebak bujuk rayu pedagang ginjal.
Saat dibujuk para calo organ itu bilang ginjal mereka bakal tumbuh kembali usai dioperasi. Sehingga tak perlu takut hilang satu ginjal sementara.
Menurut Geeta (37 tahun), warga Hokse, dia dan suaminya adalah salah satu penduduk yang kepincut dengan uang yang ditawarkan calo organ. Keduanya lalu sepakat jual ginjal mereka kepada si calo organ.
Untuk satu ginjal, dihargai 1.300 Poundsterling atau setara Rp23 jutaan. Uang baru diperoleh usai mereka pergi ke rumah sakit di India terlebih dahulu untuk diambil organnya.
"Aku tergiur karena memang ingin punya rumah sendiri. Anak saya sudah empat, tentu ingin punya rumah baru untuk kami tinggal," kata Geeta.
Jangan heran murahnya harga rumah di sana ya. Karena memang di sana adalah wilayah miskin. Geeta mengaku kalau operasi pengangkatan ginjal hanya membutuhkan waktu setengah jam. Walau begitu, dia tetap di rumah sakit selama tiga minggu sampai kondisinya pulih.
"Ketika saya bangun setelah operasi, saya merasa tidak ada yang terjadi dan saya terkejut bahwa itu (pengambilan ginjal) sudah dilakukan," katanya.
Baca Juga: Dikira Mau Menilang, Polisi di Jogja Ini Justru Lakukan Hal Tak terduga
"Saya kemudian dibayar Rp23 jutaan dan pulang ke desa saya untuk membeli rumah," tambahnya.
Bagi orang Nepal, kata dia, memiliki rumah sendiri yang dibangun di atas tanah sendiri merupakan sebuah kebanggaan dan impian masyarakat di sana.
Bukan cuma Geeta, kisah serupa juga banyak disampaikan warga penduduk di Hokse. Baik pria dan wanita, mereka kebanyakan memiliki tanda bekas operasi pengangkatan ginjal.
Seperti yang disampaikan warga lainnya, Athur. Dia mengaku nekat jual ginjal usai kena bujuk rayu adik iparnya.
"Adik ipar saya membujuk saya untuk menjual ginjal saya dan mengatakan bahwa manusia hanya membutuhkan satu ginjal. Akhirnya saya jual ginjal dan membeli rumah," akunya.
Menurut dia, para calo organ gencar mendatangi warga-warga miskin di Hokse. Mereka berusaha membujuk mereka yang tinggal di sana untuk mengikuti operasi jual ginjal di India selatan, di mana perdagangan organ adalah bisnis yang besar dan menggiurkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mengulik Festival Angkringan Yogyakarta 2025, Dorong Transformasi Digital Pasar dan UMKM Lokal
-
Ironi Distribusi Sapi: Peternak NTT Merugi, Konsumen Jawa Bayar Mahal, Kapal Ternak Jadi Kunci?
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag