SuaraJogja.id - Bupati Sleman Sri Purnomo membagikan masker di tengah pantauan perdagangan hewan kurban di pasar hewan Ambarketawang, Gamping, Sleman. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan klaster baru COVID-19 dari pedagang hewan.
Sri Purnomo menjelaskan, pembagian masker menjadi bentuk edukasi kepada pedagang, bahwa saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, data masih ada dan fluktuatif.
"Pedagang ini kan tidak hanya lokal Yogyakarta, tapi ada dari Jawa Tengah bahkan dari Madura juga ada," tuturnya, Rabu (15/7/2020).
Ia menambahkan, ketika berbicara Madura dan Surabaya, dua daerah tersebut diketahui merupakan daerah merah dan hitam COVID-19.
Baca Juga: Pemotor Tewas Tabrak Truk di Sleman, Warga Sebut Truk Minim Tanda Berhenti
"Harus hati-hati. Jangan sampai terjadi impor virus dari daerah zona merah itu menulari pedagang kami.nanti repot, pasarnya ditutup," ungkapnya.
Dalam pantauan, didapati pula sejumlah pedagang yang mengenakan masker tapi sudah kusut dan sudah selaiknya diganti.
"Masker seperti ini kan harusnya hanya setengah hari lalu ganti ya. Empat atau lima jam sudah selesai. Saya kasih untuk diganti," ucapnya.
Jajarannya juga meminta UPT Pasar Hewan agar lebih ketat dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19. Mereka diminta untuk tidak memperbolehkan masuk para pedagang tak bermasker.
"Namanya edukasi kan harus terus-menerus ya, seperti promosi produk. Harus dipromosikan terus-menerus," paparnya.
Baca Juga: Tabrak Truk Tronton di Ring Road Utara Sleman, Pengendara Motor Tewas
Terakhir, di kesempatan itu ia menilai, ada banyak transaksi terjadi di pasar hewan. Terlihat banyak pedagang dan pembeli yang datang.
"Artinya di masa COVID-19 ini perdagangan menjelang Iduladha ini naik. Indikasinya pembeli bergairah untuk persiapan kurban," ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengimbau, agar lansia dan anak-anak tidak mendekati area penyembelihan di pasar hewan. Karena mereka merupakan kelompok rentan tertular COVID-19.
Pada masa Iduladha 2020, Heru menurunkan sebanyak 300 orang petugas pengawas praktik kurban Iduladha. Terdiri dari 200 orang ASN dan 100 orang dokter praktik hewan dan relawan kesehatan hewan. Pemantauan dilakukan di 40 titik penjualan hewan kurban di pinggir jalan.
"Kami pantau betul, di area penyembelihan itu juga dikasih semacam pita atau police line yang masyarakat tidak boleh langsung ke situ," tuturnya.
Jumlah Hewan Dijual Meningkat
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
-
Kata-kata Jordi Amat Usai Gabung ke Persija Jakarta
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
Terkini
-
Liburan di Kampung Main dari Pasar Wiguna x Wonderful Indonesia: Wadah Anak Bermain dan Belajar
-
AgenBRILink SDM Mart Dorong Pengembangan Usaha Masyarakat di Grobogan
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood