SuaraJogja.id - Merasa diabaikan selama pandemi COVID-19, aliansi buruh di DIY melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (16/7/2020). Aksi dimulai dari Tugu Jogja menuju Kantor DPRD DIY hingga ke Kantor Gubenur DIY.
Koordinator aksi Denta Yulian, di sela aksi, mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 40 ribu buruh dan tenaga kerja informal yang terdampak pandemi COVID-19. Namun banyak di antara mereka yang tidak mendapatkan bantuan sosial (bansos) ataupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Pemda DIY hingga saat ini karena tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DPKS).
“Kami meminta pada Gubernur DIY untuk memberikan bansos tunai pada buruh dan pekerja yang tidak masuk skema DPKS,” ungkapnya.
Menurut Denta, para buruh sudah beberapa kali menyampaikan aspirasinya sebagai warga terdampak COVID-19. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pemegang kebijakan.
Nasib buruh makin tidak menentu karena perekonomian Indonesia saat ini makin menurun hingga 3,85 persen. Tanpa ada tindakan nyata dari pemerintah, termasuk di daerah, maka dikhawatirkan akan makin banyak buruh dan pekerja yang menjadi korban pandemi.
“Kami menuntut janji pemerintah DIY untuk memberikan BLT yang di-PHK, dirumahkan, dan diputus kontrak selama pandemi. Kita coba komunikasikan terus ke Pemda,” tandas Denta.
Selain BLT, para buruh juga menyerukan penolakan terhadap pembahasan RUU Omninus Law Cipta Kerja. RUU itu dinilai cacat prosedur dan bermasalah dalam substansinya.
Karenanya, alih-alih membahas RUU tersebut, pemerintah dan DPR RI diminta fokus pada penanganan COVID-19, uga memastikan perlindungan dan kesejahteraan warga terdampak pandemi.
“Kita menolak pengesahaan Omnibus Law karena RUU itu tidak memberikan solusi bagi pekerja dan buruh di Indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga: Didemo, DPR: Tidak Ada Pengesahan RUU HIP dan Ciptaker
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Didemo, DPR: Tidak Ada Pengesahan RUU HIP dan Ciptaker
-
Panjat Pembatas hingga Nyebrang Tol, Massa Penolak RUU HIP Meluber di DPR
-
Aksi Tolak Omnibus Law hingga Cabut RUU HIP, DPR Digeruduk 3 Kubu Pendemo
-
Buruh akan Aksi Tolak Omnibus Law, Polisi Imbau Patuhi Protokol Kesehatan
-
LIVE STREAMING: Buruh hingga Mahasiswa Demo Tolak RUU Cipta Kerja
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta