Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 16 Juli 2020 | 15:18 WIB
Sutradara Hanung Brahmantyo berbicara pada awak media usai menghadap Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (16/7/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Sutradara Hanung Brahmantyo menghadap Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (16/7/2020). Hanung hadir bersama sejumlah pekerja seni dan sineas Yogyakarta, termasuk Anang Batas.

Berdialog sekitar dua jam, Hanung bercerita pada Sultan tentang dampak pandemi COVID-19 pada para seniman, termasuk para sineas di DIY. Ketakutan akan penularan COVID-19 membuat produksi perfilman yang berlatar belakang DIY pun akhirnya berhenti.

Ada lima film yang proses syutingnya di DIY akhirnya tertunda penanyangannya. Di antaranya film Tersanjung, film Ibunda, dan Surga Tak Dirindukan 3.

"Pada saat diumumkannya bekerja, beraktivitas dan belajar di rumah kan membuat proses syuting [film] jadi berhenti total," ujarnya.

Baca Juga: Piala Dunia U-20 di DIY Batal karena Merapi, Sultan: Duite Nggo Covid Wae

Dicontohkan Hanung, dua produksi film yang dibuatnya, yakni Ibunda dan Surga yang Tak Dirindukan 3, tidak bisa dilanjutkan. Bahkan film Gatotkaca, yang disutradarainya, saat ini juga terpaksa berhenti.

Para sineas Yogyakarta lain pun juga mengalami kendala yang sama. Bahkan para sineas film nasional juga tidak bisa melanjutkan proyek mereka karena bioskop tutup.

"Situasi ini yang membuat kita bertanya-tanya tentang situasi daerah. Dari Gubernur, tanggap darurat COVID-19 diperpanjang kemudian seolah-olah memberikan persepsi COVID-19 di Jogja belum selesai. Padahal sebetulnya [kebijakan] itu hanya pada masalah administrasi saja," ungkapnya.

Karenanya, dengan kedatangan para sineas ke Sultan, mereka berharap akan kepastian informasi tentang kondisi DIY. Dalam pertemuan tersebut, Sultan mempersilakan para sineas melanjutkan proyeknya, tetapi dengan beberapa catatan.

Di antaranya, memastikan semuanya menaati protokol kesehatan. Selain itu, mereka harus mampu melakukan tracing bila nantinya muncul kasus positif COVID-19 selama proses syuting. Sultan juga mempersilahkan proses syuting dan aktivitas kebudayaan tetap digelar di Yogyakarta.

Baca Juga: Kadar Bilirubin Anak Kelima Zaskia Adya Mecca Tinggi, Apa Maksudnya?

"Selama memberikan akses untuk tracing, maka disarankan dilakukan saja, tidak ada masalah. Ini yang membuat kami merasa ayem [tenang] dan akan kami infokan ke teman-teman semuanya, pemain, pemain bintang. Karena susahnya film maker Jogja, sudah membuat film di Jogja atau di Jakarta atau internasional tetap butuh pemain bintang," kata Hanung.

Load More