SuaraJogja.id - Penemuan seorang bayi di Dusun Berjo Kulon, Desa Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman, Rabu (29/7/2020) memunculkan fakta baru. Sebelum bayi ditemukan, sebuah mobil berhenti di rumah penemu bayi, Setiyo Sudarminto (68).
"Dari cctv tampak mobil berhenti di depan rumah, mobil jenis Suzuki Ignis atau Swiss, antara dua merk itu. Dari cctv itu kelihatan hanya mobil, plat nomornya tidak terlihat. Lalu saya lapor ke polisi dan koramil," kata Setiyo ditemui di kediamannya, Rabu.
Setiyo menjelaskan pihaknya tak mengetahui jika ada mobil parkir sekitar pukul 01.13 wib di dekat rumahnya. Kendati demikian dirinya mendengar ada suara pada pagi buta tersebut di depan rumahnya.
"Saya tidak melihat secara langsung, namun memang ada suara samar pada jam itu. Tapi saya tidak mengecek juga. Itu orangnya (terduga pelaku) termasuk berani, karena lampu depan rumah terang," kata dia.
Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, Pemkab Sleman Gelar Tes Swab Massal di Ponpes
Ia menjelaskan saat penemuan bayi, awalnya Setiyo keluar rumah untuk membersihkan rumah. Setiyo mengaku mengalami kesulitan berjalan beberapa hari terakhir dan dirinya memaksa untuk bergerak.
"Ceritanya kaki saya tidak bisa jalan beberapa hari, lalu saya ingin latihan berjalan, mau nyapu depan rumah. Ketika menyapu, kok ada kardus di atas kursi. Pikiran saya itu berkat genduren (bingkisan dari tetangga). Lalu saya buka ternyata seorang bayi, saya kaget. Saya langsung panggil keponakan saya dan semuanya kaget, langsung dibopong dibawa masuk dan dibersihkan lalu dijemur," ujar dia.
Setiyo menjelaskan, saat ditemukan pertama kali, bayi dalam keadaan tidur. Bayi yang diduga baru berusia 2-3 hari ini tidak menangis ketika dibawa masuk untuk digantikan popok.
"Bayinya tidak menangis semalaman. Bayinya laki-laki dan ganteng. Hidungnya mancung. Tapi sempat ada bagian kulit yang biru sepertinya kedinginan. Di dalam kardus ada baju, yang dipakai satu, lalu ada baju lain di kardus," terang Setiyo.
Ia mengaku ingin langsung mengadopsi sang bayi. Pasalnya pria yang memiliki dua anak ini hanya tinggal dengan keponakannya.
Baca Juga: Bukit Gundul di Sleman Viral, Warga Ingat Soal Pesan Leluhur
"Anak saya dua di Tangerang dan Malang. Niatnya akan saya pek (ambil) saja, agar rumah tidak sepi. Ada niatan untuk adopsi. Itu kan istilahnya sudah dititipkan, jadi mereka sudah tidak ingin mengurus. Jika soal asal usul itu biar urusan polisi saja. Soalnya dulu sempat kami rasan-rasan rumah sebesar ini kok sepi, eh kok ya ada yang menaruh bayi di depan rumah," jelas dia.
Berita Terkait
-
Tewas di Kamar Hotel, Polisi Ungkap Penyebab Jasad Jurnalis Asal Palu Memar hingga Bibir Lecet
-
Update 3 April 2025: Arus Balik Dimulai, Pantau Kondisi Terkini Lewat CCTV Online
-
Mau Mudik Lancar? Cek 4 Aplikasi CCTV Tol Pantau Arus Mudik 2025!
-
Cek CCTV Jalan Tol Mudik Lebaran 2025, Pantau Titik Macet di 4 Aplikasi
-
16 Link CCTV Info Mudik Live Streaming Pantau Kemacetan, Cek Dulu di Sini!
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai