SuaraJogja.id - Kasus tewasnya 6 laskar FPI dengan luka tembak dibeberapa bagian tubuhnya menarik perhatian publik. Banyak tokoh dan masyarakat yang ikut berkomentar mengenai peristiwa tersebut. Salah satu yang ikut memberikan tanggapannya adalah Politisi PKS, Mardani Ali Sera. Menurutnya, kasus ini merupakan peristiwa pelanggaran HAM berat dan harus segera diselesaikan.
Dalam utasnya di Twitter, Mardani menyampaikan jika rekontruksi peristiwa penembakan enam orang anggota FPI yang dilakukan oleh pihak kepolisian bisa dianggap sebagai titik awal. Namun, ada banyak perbedaan data dan informasi yang disampaikan oleh polisi dan FPI. Hal itu dikhawatirkan bisa memecah belah opini di masyarakat.
"Sampai saat ini publik masih menunggu terbukanya fakta dan data yang benar-benar jelas dan terbuka dari hasil investigasi yang sejauh ini dilakukan kepolisian secara mandiri. Terlebih karena pihak kepolisian ikut terlibat dalam kasus penembakan tersebut," tulis Mardani.
Polisi ikut terlibat sebagai pihak yang menembak enam orang laskar ormas keagamaan tersebut. Sampai saat ini juga, masyarakat dinilai masih menunggu terbukanya fakta dan data yang benar-benar jelas dan terbuka dari hasil investigasi yang dilakukan secara mandiri oleh pihak kepolisian.
Untuk itu, Mardani menyarankan agar pemerintah bisa segera turun tangan. Sehingga masalah ini tidak semakin menimbulkan persepsi yang salah di antara masyarakat. Mardani juga menilai agar dibentuk Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) penting untuk segera ditindaklanjuti.
Baca utas Mardani DISINI
Menurutnya dari peran pemerintah dalam menangani kasus ini bisa mencerminkan komitmen dan keseriusan terhadap penegakan HAM. Sejumlah dugaan pelanggaran HAM yang terdapat dalam kasus tersebut perlu untuk ditelisik lebih jauh agar menghadirkan asa keadilan.
"Kenetralan TGPF yang terdiri dari pihak pemerintah dan melibatkan pihak eksternal akan memperkaya sumber data dan fakta dalam investigasi yang akan dilakukan. Mengingat publik ingin melihat proses yang transparan dan akuntabel," imbuh Mardani dalam utasnya.
Melihat pada keinginan publik yang ingin melihat proses transparan dan akuntabel, kenetralan TGPF yang terdiri dari pihak pemerintah dan pihak luar akan memperkaya sumber data dan fakta dalam investigasi yang dilakukan. Terakhir, di masa krisis seperti pandemi ini masyarakat dinilai menjadi lebih jeli melihat sikap pemerintah.
Baca Juga: Polisi Akan Tangkap Rizieq, Mardani PKS: Jaga Persaudaraan Lebih Utama
Sejak diunggah Kamis (17/12/2020), utas Mardani mengenai kasus tewasnya enam orang anggota FPI itu sudah disukai lebih dari seribu orang pengguna Twitter. Ada 200 lebih yang menekan tanda suka dan tidak sedikit juga yang memberikan komentar. Banyak yang mendukung agar kasus tersebut diungkap secara tuntas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Masyarakat Makin Sadar Pentingnya Investasi, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9%
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial untuk Warga Jogja! Rp149 Ribu Siap Diklaim
-
Proses Berlanjut, Terduga Pelaku Pemukulan Ojol di Sleman Diserahkan ke Polisi
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta