SuaraJogja.id - Sosok menteri baru pilihan Jokowi yakni Sandiaga Uno jadi sorotan publik. Selain pernah jadi rival, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sempat menolak bergabung di kabinet Jokowi.
Presiden Jokowi akhirnya melakukan reshuffle kabinet di pemerintahan periode keduanya. Ada sebanyak 6 pos kabinet yang diganti, salah satunya yakni pos Menparekraf yang beralih dari Wishnutama ke sahabatnya Sandiaga Uno.
Masuknya kader Gerindra yang sebelumnya jadi rival Jokowi di kontestasi Pilpres 2019 pun menjadi sorotan. Sejumlah publik mengungkit kembali soal sikap Sandiaga Uno yang sempat menolak untuk bergabung di istana bersama Prabowo Subianto.
Seperti diketahui pada medio akhir 2019 lalu, nama Sandiaga Uno sempat digadang bakal masuk kabinet Jokowi jilid II. Tetapi dia bersikap untuk tetap berada di luar pemerintahan.
Baca Juga: Kena Corona Sebelum Dilantik, Sandiaga Ungkap Pesan Bismillah dari Istana
Selain dari pernyataannya pribadi, penolakan untuk masuk kabinet Jokowi juga ditegaskan Dahnil Anzhar Simanjuntak yang merupakan jubir Prabowo.
"Ditawarkan saja belum, apalagi kader Partai Gerindra itu banyak sekali. Kandidatnya banyak yang sudah apa, banyak lah. Nama bang Edhy Prabowo mungkin, bang Sandi menolak terkait dengan itu (menteri), beliau tetap berada di luar pemerintahan. Bang Fadli juga demikian," ucapnya seperti pernah diberitakan Suara.com pada Rabu (16/10/2019) lalu.
Sikap penolakan Sandiaga Uno masuk ke kabinet Jokowi itupun diungkit publik di kolom komentar Twitter Partai Gerindra saat mengunggah ucapan selamat atas terpilihnya Sandiaga sebagai Menparekraf.
"Maaf kepencet, ternyata menjaga komitmen itu lebih berat dari kangennya dilan ya," tulis Ibhas disertai tangkapan layar judul berita soal penolakan Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi.
Strategi taktis usai dilantik
Baca Juga: Puji 4 Menteri Baru Pilihan Jokowi, Emil Salim: Selamat!
Sementara itu, setelah dilantik Presiden Jokowi di Istana, Sandiaga menegaskan akan menerapkan dua strategi untuk penguatan sektor pariwisata di Indonesia.
Strategi yang pertama yakni strategi inovasi dengan menggunakan pendekatan big data. Ia mengungkapkan bahwa butuh pendekatan kekinian untuk memetakan potensi dan penguatan serta memastikan para pelaku sektor pariwisata.
"Strategi inovasi dengan menggunakan teknologi menggunakan pendekatan pendekatan big data, pendekatan kekinian untuk memetakan baik dari segi potensi maupun penguatan dan memastikan para pelaku sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bertahan, tapi bukan hanya survive but also thrive, bertahan dan menangkap peluang menjadi pemenang strategi inovasi," ujar Sandiaga.
Kemudian strategi kedua yang bisa diterapkan yakni strategi adaptasi. Strategi tersebut kata Sandiaga dilakukan, karena sekarang ini menghadapi pandemi.
Sehingga harus mendahulukan kesehatan dan keselamatan di setiap destinasi pariwisata dan di setiap lini ekonomi kreatif. Salah satunya yakni dengan menerapkan CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) dan kolaborasi.
"Kita akan berkolaborasi tentunya dengan semua pihak, seperti kementerian, lembaga, pemerintah pusat, pemerintah daerah dari pemerintah kabupaten, pemerintah kota hingga pemerintah provinsi, akademisi, universitas, maupun masyarakat dan dunia usaha, Kadin, HIPMI PHRI dan seluruh asosiasi yang tergabung dalam sektor yang teramat penting ini," ucap dia.
Ia berharap dirinya bisa memimpin Kementerian Parekraf yang lebih baik kedepannya.
"Semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan kekuatan kita untuk keluar pandemi Covid-19 ini dan membangun sektor Parekraf yang lebih baik lagi kedepan," tutur dia.
Berita Terkait
-
Prabowo Ganti Mendiktisaintek, PKB: Bukti Presiden Tertibkan Menteri
-
Gantikan Satryo, Brian Yuliarto Resmi Menjadi Mendiktisaintek
-
Harga Setara 7 Mobil Avanza, Ini Keistimewaan Mobil Satryo Soemantri yang Kena Reshuffle
-
Reshuffle Mendiktisaintek, Gerindra Ungkap Prabowo Sebenarnya Masih Senang Kinerja Para Menteri
-
Mendiktisaintek Kena Reshuffle, Gerindra Ungkap Alasan Prabowo Copot Satryo Soemantri
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali