SuaraJogja.id - Meski kasus COVID-19 di DIY terus saja bertambah signifikan, Pemda DIY tampaknya tidak akan menutup kawasan wisata. Pemberlakuan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), yang dimulai di lima kabupaten/kota pada 11 hingga 25 Januari 2021 mendatang, hanya membatasi jam buka kawasan wisata di DIY.
Padahal saat ini kasus COVID-19 di DIY kembali memecahkan rekor. Pada Kamis (7/1/2021) bertambah 355 kasus baru, sedangkan Jumat (8/1/2021) ini naik lagi dengan tambahan 379 kasus baru.
"Destinasi wisata di DIY masih tetap akan dibuka secara terbatas," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo saat dikonfirmasi, Jumat sore.
Menurut Singgih, melalui Surat Edaran (SE) Nomor 188/00139 tentang Pengetatan Secara Terbatas di Sektor Pariwisata di DIY yang berlaku 11-25 Januari 2021. Dinas Pariwisata membatasi kunjungan wisatawan maksimal 50 persen dari kapasitas destinasi. Selain itu, destinasi wisata dilarang menerima kunjungan wisatawan dalam jumlah atau rombongan besar.
Jam operasional industri dan destinasi wisata juga dibatasi maksimal pukul 19.00 WIB setiap harinya.
Setiap pengelola destinasi wisata wajib melakukan pengecekan persyaratan dokumen kesehatan bagi wisatawan luar DIY.
Para wisawatan pun diminta melakukan reservasi di kawasan wisata melalui aplikasi Visiting Jogja sebelum mengunjungi suatu destinasi.
Kebijakan tersebut sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk reservasi online.
"Dalam aplikasi sudah kita setting destinasi tersebut berapa kapasitasnya, kalau sudah 50 persen kelihatan," jelasnya.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19, Indonesia dan Malaysia Sama-Sama Pecah Rekor
Sedangkan bagi pengelola warung makan atau restoran serta hotel, Dinas Pariwisata mewajibakn pembatasan kapasitas bagi resto dan kafe maksimal 25 persen untuk layanan dine-in atau makan di tempat. Sedangkan sisanya melalui layanan pesan antar.
Jika ada pengelola kawasan wisata dan lainnya yang melanggar protokol kesehatan serta ketentuan, maka dipastikan akan ada sanksi yang diberikan. Pemda sudah memiliki aturan dalam pemberian sanksi hingga ke tingkat kabupaten/kota.
"Semua industri, destinasi, desa, dan kampung wisata agar menerapkan protokol dan SOP yang dibuat untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19," tandasnya.
Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY Berty Murtiningsih mengungkapkan, penambahan 379 kasus baru di DIY kali ini membuat total kasus COVID-19 di DIY mencapai 14.346 kasus. Semua kabupaten/kota mencatatkan kasus yang tinggi.
Kasus baru terbanyak dari Sleman yang mencapai 146 kasus, disusul Kota Yogyakarta dengan 109 kasus. Sedangkan Bantul mencatatkan 99 kasus, dan Kulon Progo 22 kasus baru.
"Gunungkidul menambah tiga kasus baru hari ini," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kasus Baru Covid-19, Indonesia dan Malaysia Sama-Sama Pecah Rekor
-
Ogah Bali Dicap Tertinggi Kasus Corona RI, Koster: Saya Nilai Kurang Pas
-
Terus Melonjak, Kasus Corona di Indonesia Hari Ini Tembus 808.340 Orang.
-
LIVE STREAMING: Penerapan PPKM, Kesiapan Pemerintah Bali, Jabar dan Jatim
-
Rektor Universitas Brawijaya Malang Perpanjang Kuliah Daring
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih