SuaraJogja.id - Belum lama ini warganet dibuat takjub oleh unggahan akun Twitter TRC BPBB DIY pada Rabu (13/1/2021) malam. Video tersebut menunjukkan 10 orang berpakaian APD lengkap tengah menyeberangi sungai dengan menggotong peti jenazah.
Koordinator Relawan Pemakaman Covid-19 Banjaroya Azhari Hidayat mengatakan bahwa sekelompok orang tersebut adalah tim relawan satgas Covid-19 Banjaroya. Dijelaskan, saat itu tim memang sedang mengantar jenazah warga setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19 menuju area pemakaman di wilayah Pedukuhan Pantog Wetan, Banjaroyo.
"Iya itu tim relawan dari satgas desa, waktu itu kami sedang mengantarkan jenazah Covid-19. Itu juga sesuai dengan permintaan pihak keluarga, jenazah dimakamkan di lokasi yang memang rutenya lewat sungai," kata Azhari saat dikonfirmasi awak media, Kamis (14/1/2021) siang.
Dijelaskan Azhari, warga yang meninggal itu sebelumnya telah menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito akibat Covid-19. Sementara, kabar duka itu baru diterima Azhari pada Selasa (12/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Baca Juga: Terkait Kasus Pesta Raffi Ahmad, Satgas Covid-19: Kami Sangat Menyesalkan
Pemakaman memang sudah direncanakan untuk dilaksanakan pada Rabu pagi, tetapi sempat mundur hingga siang hari. Mengingat warga tersebut adalah terkonfirmasi positif Covid-19, tentunya pemakaman menggunakan protokol Covid-19.
"Berhubung lokasi makam sulit dan kontur tanah di sana juga keras, jadi pembuatan liang lahat baru selesai sekitar pukul 12.00 WIB, jadi proses pemakaman mundur dari jadwal," ucapnya.
Azhari menjelaskan, proses pemakaman dimulai dari pembentukan tim yang berisikan 10 warga setempat dengan satu orang dari satgas desa. Tim tersebut juga mendapat pendampingan dari BPBD Kulon Progo dan relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).
Pilihan melewati jalur sungai disebabkan, pertama, jaraknya yang jauh lebih dekat ketimbang menggunakan dua jalur lain yang ada. Jika melewati jalur lain, tim harus memutar setidaknya 3 km daripada lewat sungai, yang hanya 300 meter saja.
Selain itu, persoalan medan juga menjadi masalah lain yang turut dipertimbangkan. Menurut Azhari, dibandingkan dua jalur lain, jalur yang melintasi sungai memiliki lebih sedikit rintangan.
Baca Juga: Makamkan Jenazah, Satgas Covid-19 Banjaroyo Gotong Peti Seberangi Sungai
"Kalau dua jalur lain itu selain karena jaraknya jauh, medannya juga sulit. Malahan harus lewat tebing, dan itu belum tentu bisa langsung sampai malam, dan perlu muter lagi cukup jauh. Nah untuk sungai ini, jalurnya memang dekat dan rintangannya sedikit. Biasanya digunakan warga setempat untuk cari rumput," terangnya.
Dilanjutkan Azhari, pemakaman dengan melewati sungai itu bukan kali pertama. Sebab, warga sekitar yang meninggal dan akan dimakamkan di makam tersebut pasti melewati jalur itu.
"Jadi ini bukan kali pertama aja ya, sebelumnya sudah sering kok," imbuhnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Penanggung Jawab Posko Dekontaminasi dan Giat Pemakaman Satgas Covid-19 BPBD Kulon Progo Edy Haryanto menyebutkan, proses pemakaman di Banjaroyo memang dilakukan oleh satgas Covid-19 di tingkat kalurahan. Sementara, pihaknya hanya sebatas melakukan pendampingan saja.
"Itu memang dari satgas desa yang memang mulai bulan ini kami berdayakan untuk bisa melakukan pemakaman sesuai dengan prosedur Covid-19 secara mandiri. Nah kita dari BPBD Kulon Progo melakukan pendampingan," ujar Edy.
Edy tidak menampik bahwa pemakaman warga yang meninggal di kelurahan tersebut memang sudah biasa harus melewati sungai, disebabkan oleh medan yang cukup sulit jika harus memutar menggunakan jalan lain.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terkait Kasus Pesta Raffi Ahmad, Satgas Covid-19: Kami Sangat Menyesalkan
-
Makamkan Jenazah, Satgas Covid-19 Banjaroyo Gotong Peti Seberangi Sungai
-
Sesalkan Raffi Ahmad Keluyuran, Satgas: 3M Mutlak Meski Sudah Divaksinasi
-
Raffi Ahmad Pesta Tanpa Protokol Kesehatan, Satgas Covid-19 Kecewa
-
Pesta Usai Divaksin, Satgas Covid: Raffi Ahmad Tak Patuhi Perintah Jokowi
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
-
Mantan Bos PT Sritex Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Ini Respon Tim Kurator
-
7 Motor Bekas Murah Rp2-3 Jutaan: Irit dan Bandel, Kembalikan Kenangan Masa Lalu
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Rumah Ditinggal Liburan, Perempuan Ini Gasak Harta Tetangga, Isi Dompet Korban Ludes
-
Program Sekolah Rakyat Tinggal Hitungan Bulan, Muhammadiyah Desak Prabowo Fokus dan Kolaboratif
-
Warga Jogja Jangan Ketinggalan, Link Aktif Klaim Saldo DANA Kaget di Sini
-
BMW Hantam Motor di Palagan, Mahasiswa Tewas! Netizen Geruduk Kampus Pelaku?
-
Bangun Insinerator Swadaya, Warga Kricak Kidul Sulap Sampah Residu jadi Energi