SuaraJogja.id - Presiden terpilih Joe Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris bakal secara resmi dilantik sebagai pemimpin Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021) di The Capitol Washington DC. Menjelang pelantikan, suasana di sebagian Negeri Paman Sam berstatus siaga lantaran adanya ancaman aksi demonstan bersenjata.
Seperti dikutip dari VOA Indonesia, sejumlah demonstran sayap kanan yang sebagian membawa senjata tampak berkumpul di luar gedung-gedung capitol jelang pelantikan Joe Biden yang tinggal menghitung hari.
Sementara di pemandangan lain, tampak polisi dan tentara Garda Nasional berjaga-jaga untuk mencegah terjadinya kerusuhan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Gedung Capitol, Washington DC.
Penampakan sekelompok orang yang menenteng senjata itu pun sempat ramai dibicarakan di sosial media. Beberapa menyebut bahwa pemandangan yang tak lazim itu serupa dengan gambaran di salah satu game petualangan paling laris di planet bumi, Grand Theft Auto atau GTA.
Sementara yang lain menyebut suasana Amerika yang dipenuhi dengan orang membawa senjata di jalanan mirip dengan pemandangan di game Call of Duty.
"Rasa GTA," kata Rudy****
"Real Call of Duty," kata Pavel***
"COD Real life," kicau Yorry****
Sementara itu, FBI sebelumnya telah memperingatkan kemungkinan bahwa protes bersenjata sedang direncanakan untuk dilakukan di Washington, D.C, menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden pada 20 Januari 2021.
Baca Juga: Humvee-nya Dicuri, FBI Siapkan Hadiah Ratusan Juta Bagi yang Bisa Menemukan
Menurut sumber yang dirahasiakan, FBI juga memperingatkan bahwa protes seperti itu juga bisa muncul di semua 50 ibu kota negara bagian AS.
Terancam dengan lebih banyak kekerasan dari pendukung Presiden Donald Trump setelah penyerbuan Capitol pada Rabu pekan lalu, FBI mengeluarkan peringatan untuk akhir pekan depan dan berlaku setidaknya sampai Hari Pelantikan, kata sumber itu.
Dalam langkah lain untuk melindungi ibu kota AS, Garda Nasional diberi wewenang untuk mengirim hingga 15.000 tentara ke Washington, dan turis dilarang mengunjungi Monumen Washington hingga 24 Januari.
Kepala Biro Garda Nasional Jenderal Daniel Hokanson mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengharapkan sekitar 10.000 tentara di Washington pada Sabtu untuk membantu memberikan keamanan, logistik dan komunikasi.
Dia mengatakan jumlah itu bisa meningkat menjadi 15.000 jika diminta oleh otoritas lokal.
Sedikitnya satu anggota parlemen meminta Pentagon untuk berbuat lebih banyak.
Tag
Berita Terkait
-
Jelang Pelantikan Joe Biden, Pembelian Senjata Api Meningkat Tajam
-
Jelang Pelantikan Joe Biden, Keamanan di Negara Bagian AS Diperketat
-
Satu Pejabat AS Ditangkap karena Hendak Bawa Senpi Protes Pelantikan Biden
-
Bawa Senjata dan 500 Amunisi, Seorang Pria Ditahan Petugas Keamanan Capitol
-
Video Kamala Harris dan Ponakannya Viral, Warganet Salfok ke Kaus Kakinya
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
Melihat Wajah Baru Kotabaru: Kawasan Elit Kolonial Disulap Jadi Destinasi Wisata Andalan Yogyakarta
-
Layanan BRI Lewat AgenBRILink Podomoro Jaya Kian Diminati, Berikan Dukungan Bagi Petani
-
Kado Pahit HUT RI? Payment ID Ancam Kemerdekaan Privasi, Semua Transaksi Terhubung NIK
-
Mural One Piece Dihapus, Pemuda Sleman Lawan dengan Pesan Menohok: Kebenaran Akan Terus Hidup!
-
Investasi Bodong hingga Rp9,9 Miliar Terbongkar: WN Korea Dideportasi dari Yogyakarta!