SuaraJogja.id - Kepala Kanwil Kemenag DIY, Edhi Gunawan mengimbau masyarakat untuk tidak melaksanaan salat Idulfitri 1442 Hijriah yang terlalu lama. Imbauan diharapakan dapat dilaksanakan salah satunya dengan membatasi khotbah selama 20 menit saja.
"Harapan kita kan [salat Idulfitri] di masjid atau di lapangan atau di tempat lainnya ini tidak boleh terlalu lama. Begitu juga dengan khotbah yang dibatasi hanya 20 menit saja," kata Edhi saat dihubungi awak media, Rabu (12/5/2021).
Menurut Edhi, pembatasan durasi 20 menit tidak akan meninggalkan esensi dari khotbah itu sendiri.
"Walaupun 20 menit itu kemudian tidak boleh meninggalkan rukun khotbah seperti itu hanya diperpendek saja," tuturnya.
Baca Juga: Warga Tinggal di Zona Merah dan Oranye Dilarang Salat Id di Masjid
Edhi juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri untuk tidak berjabat tangan dengan jemaah lainnya setelah salat Idulfitri. Hal itu guna menghindari kontak fisik selama pelaksanaan ibadah di masa pandemi Covid-19.
"Setelah salat harapan kita, masyarakat bisa langsung kembali ke rumah. Karena yang namanya kontak fisik itu tidak kita harapkan, sehingga lebih baik untuk dihindari. Salam-salaman dan sebagainnya," imbaunya.
Selain itu protokol kesehatan lainnya juga diharapkan juga tetap bisa dilaksanakan dengan ketat. Mulai dari mengambil wudu dari rumah masing-masing hingga membawa perlengkapan ibadah semisal sajadah milik sendiri.
"Iya seperti yang kemarin di awal Covid-19 itu. Membawa sajadah dari rumah, wudu dari rumah kemudian menjaga jarak dan menghindari kontak fisik dengan jemaah lain," ucapnya.
Sementara itu terkait dengan pengawasan protokol kesehatan selama pelaksanaan ibadah berlangsung, kata Edhi, panitia penyelenggara akan bekerja sama dengan Satgas Covid-19 setempat. Tujuannya untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dipatuhi dengan ketat.
Baca Juga: Hari Ini, Jemaah Ponpes Mahfilud Duror Jember Gelar Salat Idul Fitri
Termasuk salah satunya terkait dengan kapasitas masyarakat yang hadir di satu tempat. Jika di suatu masjid atau tempat pelaksanaan salat Idulfitri itu dianggap sudah melebih kuota kapasitas yang ditetapkan maka jemaah akan diminta ke melaksanakan salat tempat lain.
"Setiap penyelenggaraan membentuk tim pengendalian Covid-19 itu ketika memang di luar kendali tim itu kemudian yang ada semacam teguran. Kalau pembubaran saya kira tidak sampai seperti itu, hanya mengingatkan peringatan saja," ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa salat Idulfitri berjemaah di masjid maupun lapangan tetap diperbolehkan dengan syarat. Salah satu yang penting terkait zonasi wilayah setempat tidak masuk zona merah dan oranye Covid-19.
Selanjutnya tentu juga dengan menerapkan protokol kesehatan yang wajib dijalankan secara baik oleh setiap masyarakat.
Berita Terkait
-
Ribuan Umat Muslim Salat Idul Adha di Terminal Kampung Melayu
-
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Salat Idul Adha
-
Profil Untung Cahyono, Penceramah di Bantul yang Bahas Politik Saat Salat Id Sampai Buat Jemaah Walkout
-
Tetap Khusyuk, Viral Kereta Api Lewat di Tengah-tengah Jemaah Salat Idul Fitri
-
Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025