SuaraJogja.id - Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Kota Yogyakarta sudah membuat masyarakat lelah. Pedagang yang masih berjualan meski minim pembeli, berharap pemerintah tak perlu memperpanjang kebijakan tersebut.
Seorang pedagang Bakpia di depan Pasar Beringharjo, Febriandari (41) mengatakan jika makanan dan kebutuhan pokok di sekitar Pasar Beringharjo masih bisa berjualan saat PPKM diberlakukan. Namun pendapatannya tak pernah memuaskan.
"Sehari itu saya hanya dapat 1 sampai dua pelanggan saja. Untungnya hanya untuk membayar jasa penataan gerobak," keluh Febri, ditemui SuaraJogja.id, Minggu (25/7/2021).
Ia mengatakan, berjualan pada hari biasa memang tak akan memberikan hasil yang memuaskan. Namun jika tak berjualan, tak ada pemasukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Saya buka dari pukul 08.30-16.00 WIB. Ya, selama menunggu saya juga bosan karena kondisi Malioboro juga sepi, tapi jika tak berjualan, tentu saya sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Tak hanya berjualan, Febri memiliki usaha kecil-kecilan dan juga tabungan selama dirinya menjajakan bakpia. Namun hasil tabungan yang sudah terkumpul harus dipakai dahulu untuk pendaftaran sekolah anaknya.
"Alhamdulillah ada tabungan jadi masih bisa membayar kebutuhan yang lebih penting. Karena sudah terpakai harapannya penjualan bakpia bisa normal kembali," kata ibu tiga anak itu.
Pedagang lainnya, Arlin Kristianingrum (26) mengaku rindu dengan suasana Malioboro yang ramai sebelum PPKM Darurat dan Level 4 diterapkan. Kondisi sebelumnya sudah cukup membantu perekonomiannya.
"Sebelum PPKM (darurat) itu kan sudah hampir normal. Omzet sehari bisa mendapat Rp200-300 ribu, akhir pekan bahkan bisa Rp500 ribu ke atas. Malah ada PPKM ini omzet turun lagi," ujar dia.
Baca Juga: Anggota DPR: Bendera Putih Tanda Warga Sudah Hopeless ke Pemerintah
Sehari, kata Arlin, dirinya hanya mendapat Rp80 ribu dari hasil berjualan bakpia. Jumlah itu langsung habis untuk pulang-pergi dan membayar jasa gerobak.
Ia berharap pelaksanaan PPKM selesai pada 25 Juli. Sehingga 26 Juli dan selanjutnya keadaan secara bertahap dilonggarkan dan pintu masuk Kota Jogja dibuka kembali.
"Sebenarnya banyak orang (di Malioboro) itu kami sudah ayem (tenang). Walaupun tidak membeli, aktivitas di sini akan kembali terlihat, sehingga banyaknya pengunjung bisa menarik untuk membeli bakpia yang saya jual," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Agus Arif Nugroho mengatakan bahwa jalan Malioboro dibuka selama PPKM Level 4 diberlakukan. Dibuka pukul 06.00-17.00 WIB.
"Jadi hanya dibuka dengan pembatasan waktu saja. Nah apakah nanti akan ada kebijakan setelah tanggal 25 kami masih menunggu perintah dari pusat," kata dia.
Pembukaan akses masuk ke Jogja sendiri, Kata Agus masih perlu dikoordinasikan kembali. Pasalnya usai PPKM Level 4 yang akan berakhir pada 25 Juli belum ada kepastian apakah diperpanjang atau mulai dilonggarkan.
Berita Terkait
-
Anggota DPR: Bendera Putih Tanda Warga Sudah Hopeless ke Pemerintah
-
Kisah Haru Pedagang Buah Pinggir Jalan, Disambangi Kapolda Riau Saat Mengaji Tengah Malam
-
Kapolda Terenyuh Lihat Wanita Pedagang Buah Mengaji di Pinggir Jalan saat Tengah Malam
-
Pedagang Kibarkan Bendera Putih, Ali Ngabalin: Tolong Kasih Tahu di Mana Alamatnya?
-
Sempat Viral di Medsos, Bendera Putih Berkibar Sehari di Tanah Abang
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
Terkini
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi
-
Dari Wirobrajan ke Godean: Jejak Komplotan Pencuri Bersenjata Pistol Mainan di Yogyakarta Terkuak
-
PSS Sleman Tempel Ketat Barito Putera di Grup 2: Ambisi Juara Membara di Pegadaian Championship 2026
-
Mental Baja dan Dukungan Suporter, Kunci PSS Sleman Kuasai Grup Dua Pegadaian Championship