Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 14 Agustus 2021 | 15:15 WIB
Teten Masduki Menteri Kementerian Koperasi dan UKM (Dok. Humas KemenKopUKM)

Peneliti Tempo Data Science (TDS), Ai Mulyani menyebut dari hasil survei yang telah dilakukan tentang praktik e-commerce di Indonesia pada periode Mei - Juli 2021 lalu. UMKM yang bisa bertahan dan berkembang selama pandemi itu berusaha mengoptimalkan aktivitas penjualan online melalui outlet mereka di platform e-commerce dan juga lapak di media sosial.

“Tidak ada hambatan berarti bagi para penjual dalam pemanfaatan platform pemasaran online. Minimnya barriers to entry memberikan keuntungan optimum bagi para UMKM untuk memanfaatkan infrastruktur yang telah tersedia,” kata Ai.

Survei tersebut lanjut Ai juga menemukan fenomena bahwa ternyata penjual cenderung multi user. Dalam artian mereka memanfaatkan lebih dari satu platform di saat bersamaan.

“Mereka beralasan penggunaan lebih banyak sarana e-commerce akan memaksimalkan jangkauan kepada lebih banyak target konsumen,” terangnya.

Baca Juga: Pontianak PPKM Level 3, Pelaku Usaha Diminta Manfaatkan Peluang

Menanggapai hal ini Pengamat Ekonomi Digital, Aviliani mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sendiri sempat mengalami perbaikan pada triwulan dua. Terlebih saat ada respon yang baik dari masyarakat serta kepercayaan yang membaik semenjak adanya vaksin.

Kendati begitu adanya kebijakan PSBB atau PPKM lalu pada triwulan ketiga mulai terjadi penurunan lagi. Diprediksi pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun nanti hanya sekitar 3-4 persen.

"Tapi menurut saya itu sudah jauh lebih baik dibandingkan 2020. Sebenarnya dengan kondisi ini saatnya kita berubah. Dalam arti bagaimana role model dari UMKM itu harus diubah. Kalau kita hanya menunggu dan sama saja model bisnisnya seperti dulu itu akan masalah buat masa depan Indonesia," ucap Aviliani.

Aviliani menilai model bisnis UMKM itu memang suduah seharusnya berubah. Ia mendorong pemerintah agar bisa membuat berbagai regulasi sehingga UMKM dapat lebih bernilai tambah, lalu bisa naik kelas.

"Jadi memang target naik kelas itu menurut saya, menjadi hal penting," tegasnya.

Baca Juga: Pemkot Medan Sebut Sistem OSS Permudah Izin Investasi di Daerah

Terkait digitalisasi sendiri, kata Aviliani saat ini di Indonesia masih tergolong sangat kecil. Tercatat baru sekitar 13 persen UMKM yang terhubung platform digital.

Load More