SuaraJogja.id - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X mensyaratkan capaian vaksinasi bagi siswa mencapai 80 persen maka sekolah boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Padahal Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut bila vaksinasi tidak menjadi kriteria untuk membuka kembali sekolah pasca-Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Isdarmoko jika di DIY tetap kekeh dengan aturan tersebut maka PTM di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan SD tak bisa dilaksanakan. Sebab, sampai saat ini vaksinasi belum menyasar anak usia di bawah 12 tahun.
"Saya mengharapkan bukan capaian vaksinasi siswa sebesar 80 persen tidak jadi syarat untuk mengadakan PTM. Belum ada kebijakan dari Kementerian Kesehatan vaksinasi untuk mereka (siswa PAUD dan SD)," paparnya kepada SuaraJogja.id, Rabu (15/9/2021).
Isdarmoko pun sudah menyampaikan kegelisahannya kepada Disdikpora DIY. Harapannya ada kelonggaran yang diberikan untuk PTM di level PAUD dan SD.
Ia mengatakan, jika mengacu pernyataan Mendikbudristek Nadiem bahwa syarat menggelar PTM ada dua yakni setiap sekolah sudah mengisi data periksa kesiapan (DPK) dan seluruh gurunya telah divaksin sebanyak dua kali.
"Pak Nadiem menyatakan bahwa syarat PTM yaitu DPK dan gurunya divaksin dua kali. Tapi di DIY kan berbeda, pelajar divaksin jadi salah satu ketentuan," terangnya.
Sembari menunggu surat edaran (SE) dari Gubernur DIY perihal kapan PTM bisa segera dimulai. Pihaknya juga membuat SE ke sekolah-sekolah untuk bisa mempersiapkan PTM.
"Baru menyiapkan PTM dan menunggu kebijakan gubernur DIY yang akan menyiapkan SE. Nanti tinggal kami tindaklanjuti," ujarnya.
Adapun dampak PJJ yang sudah terlalu lama antara lain membuat siswa jenuh sehingga efektivitasnya menurun. Kalau efektivitasnya menurun, katanya, hasil capaiannya juga akan menurun.
Baca Juga: Terapkan Prokes Ketat, SMA Negeri 46 Jakarta Siap Lanjutkan PTM Terbatas
"Berarti nanti kualitas pendidikan juga menurun jika situasinya begini terus," kata Isdarmoko.
Dampak lainnya ialah psikososial menyangkut kejenuhan dan kebosanan bisa menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan yang dimaksud ialah siswa bisa melampiaskan kebosanannya kepada hal-hal yang bersifat negatif.
"Itu yang kami khawatirkan kalau PTM tidak segera dilakukan," tambahnya.
Ia menegaskan tidak akan terburu-buru dalam menggelar PTM. PTM akan dibuka secara bertahap, bijaksana, dan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.
"Kami enggak akan Tterburu-buru, kalau sekolah belum siap dalam hal DPK ya jangan. Soal vaksinasi pelajar juga terus dipacu, saat ini baru sekitar 20 persen," katanya.
Berita Terkait
-
Terapkan Prokes Ketat, SMA Negeri 46 Jakarta Siap Lanjutkan PTM Terbatas
-
Tinjau Pelaksanaan PTM, Bupati Ciamis Jadi Sasaran Curhat Anak SD
-
Bangunan SD di Cirebon Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang, Siswa Belajar di Teras
-
Covid-19 Melandai, Sekolah di Siak Mulai Pembelajaran Tatap Muka
-
Temukan Kerumunan di SMPN 33 Kota Semarang, Ganjar: Kalau Tidak Dievaluasi Kita Tutup
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
Terkini
-
Dishub Jogja Angkat Bicara Soal Video Viral Petugas Foto-foto di Tugu: Hanya Potongan Gambar
-
Detik-Detik Pohon Raksasa Roboh di Sleman, Tutup Jalan Utama Akibat Angin Kencang
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Cara Aman Klaim Saldo DANA Kaget & Hindari Penipuan
-
Mahasiswa UGM Kembangkan Game Terapi Bicara untuk Anak Cerebral Palsy dan Speech Delay
-
Benarkah Kasus Kekerasan Seksual di Pesantren "Dibesar-besarkan"? Ini Data dan Fakta yang Mencengangkan