SuaraJogja.id - Program Kartu Prakerja sudah masuk angkatan 21 pada tahun ini. Namun kasus joki untuk penerimaan program prakerja masih saja muncul.
Sejumlah oknum meminta KTP untuk didaftarkan program ini. Namun setelah diterima, mereka tidak mendapatkan insentif sesuai dengan program.
"Iya muncul kasus joki, sudah bisa kita tangkap. Sudah beberapa kita laporkan ke bareskrim," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto disela diskusi persama alumni peserta Program Kartu Prakerja di Yogyakarta, Jumat (08/10/2021).
Menurut Airlangga, joki prakerja merupakan tindakan kriminal. Karenanya bila ada yang menyalahgunakan program dengan mengambil KTP dari masyarakat untuk mendaftar, maka pemerintah akan langsung menindak secara hukum.
Selain tindakan hukum, pendaftaran program Kartu Prakerja juga terus ditingkatkan kualitasnya. Diantaranya melalui face recognation atau pengenal wajah saat pendaftaran.
"Karenanya siapa saja yang menyalahgunakan kartu akan langsung ketahuan," tandasnya.
Airlangga menambahkan capaian kartu prakerja di Indonesa sudah mencapai 5.910.462 penerima pada 2021 ini. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan 2020 lalu sebanyak 5.509.055 orang.
Jumlah ini dari total 75 juta pendaftar di 514 kabupaten/kota. Pemerintah menyalurkan insentif sebesar Rp 13,36 Triliun kepada pemegang kartu tersebut pada 2020. Sedangkan pada 2021 ini total insentif yang disalurkan mencapai Rp 9,42 Triliun.
Pada tahun ini, sebanyak 5.453.277 orang atau sekitr 92 persen sudah menyelesaikan pelatihan. Sedangkan 5.225.259 orang atau 88 persen diantaranya telah menerima insentif.
Baca Juga: Airlangga Hartanto dan Luhut Mencuat di Kasus Pandora Papers, Pakar Minta Pemerintah Tegas
"Total penerima efektif sampai saat ini ada 11.419.517 orang," jelasnya.
Di DIY, total pendaftar kartu prakerja hingga saat ini mencapai 663.701 orang. Dari jumlah itu, total penerima mencapai 248.176 orang. DIY menjadi propinsi dengan penerima terbanyak kartu prakerja ke-16 secara nasional dan terbanyak ke-6 di Pulau Jawa.
Penerima terbanyak dari Sleman yang mencapai 64.527 orang. Disusul Bantul dengan 64.477 orang, Gunung Kidul
Sementara Anggota Komisi VII DPR RI, Gandung Pardiman mengungkapkan, program Kartu Prakerja menjadi langkah riil dari Kemenko Bidang Perekonomian bagi masyarakat. Meski pada awalnya banyak nyinyir, program tersebut bermanfaat bagi masyarakat.
"Karenanya kita berharap alumi prakerja bisa getok tular (menyebarkan informasi-red) kepada yang membutuhkan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja