SuaraJogja.id - Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul terus menurun dari hari ke hari. Namun, belum lama ini muncul klaster Covid-19 seperti klaster senam dan tilik.
Untuk di Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu muncul klaster takziah. Setidaknya 21 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Camat Sedayu Lukas Sumanasa menyampaikan, klaster takziah itu muncul karena ada seorang warga Kalurahan Argorejo berinisial M (22) meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Ia meninggal pada 2 Oktober 2021 lalu.
"Pada hari meninggalnya itu sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa M positif Covid-19. Itu dibuktikan dari hasil tes PCR-nya," ungkapnya kepada SuaraJogja.id, Kamis (21/10/2021).
Meski sudah tahu bahwa M positif Covid-19 tetapi pihak keluarganya menolak untuk dimakamkan secara protokol kesehatan (prokes).
"Meski tahu hasil PCR-nya positif Covid-19 tapi keluarganya menolak (jenazah dimakamkan secara prokes). Awalnya kan begitu," papar dia.
Ia menyebutkan jika M diketahui punya penyakit penyerta atau komorbid yaitu Tuberkolosis (TBC), sementara dia belum sempat divaksin Covid-19.
"Punya riwayat penyakit TBC," tuturnya.
Kendati demikian, dia tidak tahu kenapa M belum disuntik vaksin Covid-19.
Baca Juga: Dongkrak Kembali Ekonomi, Bantul Andalkan Pariwisata Setelah Level PPKM Diturunkan
Tidak hanya menolak dimakamkan dengan prokes, ketika petugas kesehatan akan melakukan tracing, keluarga korban menolak. Alasannya karena mereka sama sekali tidak bergejala.
"Petugas tracing kami terkendala lantaran keluarganya menolak tracing. Namun kami tetap berupaya karena tracing adalah hal yang wajib," ujar dia.
Bahkan akibat ketidakjujuran keluarga tersebut, penularan virus corona meluas hingga menulari delapan siswa SDN Sukoharjo, Sedayu, Bantul. Dijelaskannya bahwa penularan di SD tersebut merupakan rantai penularan kelima.
"Jadi rentetannya yang sampai di SD itu sudah rantai kelima," terangnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Yayasan Pengelola SPPG Jogotirto Berbah Buka Suara Soal Operasional Berhenti, Dana Belum Turun
-
SPPG di Sleman Terpaksa Dihentikan, Siswa Kembali Bawa Bekal? Ini Penjelasan Pemkab
-
Sultan HB X Cuek Mobilnya Disalip Pejabat saat di Lampu Merah: 'Wong Saya Bisa Nyupiri Sendiri Kok!'
-
Menara Kopi Mati Suri: PKL Eks TKP ABA Terancam Gulung Tikar, Pemerintah Diduga Cuek
-
Jogja Bergerak Lawan Kanker Payudara, 3.000 Perempuan Ikut Skrining, Wali Kota Beri Edukasi