Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 15:11 WIB
Pedagang Pasar Gede Solo saat melafalkan teks Pancasila, Selasa (1/6/2021). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraJogja.id - Apa saja Butir butir Pancasila. Pancasila dirumuskan sebagai dasar Negara untuk menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia agar dapat hidup secara rukun dan damai.

Istilah Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri dari dua kata, yaitu (Panca) yang berarti lima dan (Sila) yang berarti prisnsip atau asas.

Hal itu berari ada lima pedoman penting rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Adapun kelima sila Pancasila tersebut adalah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawatan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Karena itu butir butir pancasila penting untuk diketahui seluruh warga Negara Indonesia.

Baca Juga: Punya Makna Mendalam, Ini Lirik Lagu Garuda Pancasila Lengkap dengan Chord

Berikut butir butir Pancasila dan Pengamalannya yang perlu untuk diketahui.

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  • Membina kerukunan hidup diantara sesame umat beragama dan kepercayaan terhadap TUhan Yang Maha Esa.
  • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Mengembangkan sikap saling mengjormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

2.Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

  • Mengakui persamaa derajat persamaa hak dan persamaan kewajiban antara sesame manusia warga Negara.
  • Saling mencintai sesame.
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  • Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  • Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  • Berani membela kebenaran dan keadilan.
  • Bangsa Indoneisia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja dengan bangsa lain.

3.Persatuan Indonesia

  • Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  • Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara.
  • Cinta tanah air dan bangsa.
  • Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
  • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalm Permusyawaratan dan Perwakilan

Baca Juga: Bamsoet: Tak Seorang Pun Jadi Pancasilais, Kalau Tak Membuat Dirinya Pancasilais

  • Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
  • Tidak Memakasakan Kehendak Kepada orang lain.
  • Mengutamakan Musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
  • Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
  • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur.
  • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuha Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

  • Mengembangkan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
  • Bersikap adil.
  • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  • Menghormati hak-hak orang lain.
  • Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
  • Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
  • Tidak bersikap boros.
  • Tidak bergaya hidup mewah.
  • Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
  • Suka bekerja keras.
  • Menghargai karya orang lain.
  • Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Kontributor : Raditya Hermansyah

Load More