SuaraJogja.id - Perang Padri terjadi pada tahun 1803-1838, perang ini terbagi menjadi 2 periode. Periode pertama terjadi dari antar kaum padri dengan adat selama 35 tahun, dilanjut periode kedua kaum adat dan padri melawan Belanda hingga berakhir perang padri.
Usai kepulangan 3 orang tokoh ulama/padri dari menunaikan haji pada 1803 yaitu Haji Sumanik, Haji Miskin, dan Haji Piobang. Kaum Padri yang dipelopori ketiga tokoh tersebut, Tuanku Nan Receh, dan ulama lain bermaksud memberantas perilaku yang menyimpang dari syariat islam.
Kaum Padri melakukan perundingan dengan kaum adat dan kerajaan agar tidak melakukan hal yang menyimpang ajaran islam. Namun perundingan tak menemukan titik temu didalamnya.
Akhirnya 1815 Kaum Padri memutuskan melakuakn serangan terhadap Kerajaan Pagaruyung. Serangan dipimpin Tuanku Pasuman berhasil menaklukan Pagaruyung, Sultan Arifin Muningsyah langsung menyelamatkan diri.
Terdesak situasi, Paraguyung memutuskan bekerja sama dengan Belanda menyerang Kaum Padri. Atas perjanjian yang telah disetujui oleh Sultan Tangkal Alam Bagar, Belanda berhasil menyerang Kaum Padri di Simawang 1821. Belanda langsung membuat benteng pertahanan Fort Dan De Capella di Batusangkar.
Tak tinggal diam Kaum Padri menyusun strategi di daerah Lintan untuk menyerang Batusangkar pada september 1822. Sulit dikalahkan, Belanda menyerukan akan melakukan gencatan senjata pada Kaum Padri pada Perjanjian Masang.
Sebelum gencatan terjadi 15 november 1825, Tuanku Imam Bonjol memulihkan pasukan dan melakukan pendekatan kembali kepada Kaum Adat. Akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil dengan disepakatinya "Plakat Puncak Pato" dengan landasan Adat Minangkabau beragam Islam dan agama islam berdasarkan Al Quran di Marapalam.
Periode perang Padri selanjutnya dimulai 1833 dengan seluruh masyarakat Minangkabau yang melawan Belanda. Sultan Tangkil ditangkap Belanda karena menghianati perjanjian.
Belanda langsung melakukan pengumuman tentang maksud kedatangan mereka di antaranya berdagang, menjaga keamanan, membangun fasilitas masyarakat, dan mewajibkn masyarakat menanam dan menjual kopi pada Belanda.
Baca Juga: Ridwan Kamil Coba Pikat Investor Belanda agar Mau Investasi di Jawa Barat
Namun ditolak oleh masyarakat Minang. Sulitnya menaklukan benteng Imam Bonjol, Belanda mengundang Imam Bonjol dalam gencata senjata. Dari segala pertimbangan Imam Bonjol menyetujui, artinya dalan 14 hari ke depan bendera putih akan dikibarkan.
Imam Bonjol diminta datang tanpa senjata di Palupuh, sebenarnya ini siasat Belanda untuk menangkap Iman Bonjol. Penangkapan dilakukan pada oktober 1837.
Benteng berhasil dikuasai, masyarakat Minang melakukan penyerang pada 28 desember 1938 yang dipimpin Tuanku Tambusai. Akhirnya Perang Padri berakhir dengan kekalah masyarakat Minang. Ada yang ke berpindah ke Semanjung Malaya.
Nasib Imam Bonjol setelah ditangkap Belanda kemudian diasingkan selama 27 tahun berpindah-pindah hingga beliau wafat pada 8 november 1864. Imam Bonjol diasingkan dibeberapa tempat diantaranya Cirebon, Ambon, dan Manado.
Kontributor : Cahya Hanifah
Tag
Berita Terkait
-
Review Film Almost Cops: Hadirkan Duo Komedian Paling Absurd!
-
Nathan Tjoe-A-On Ungkap Target Pribadi usai Resmi Digaet Willem II
-
3 Dampak Positif Nathan Tjoe-A-On Lolos dari Jerat Super League dan Tetap di Eropa
-
Pelatih Belanda Soroti Kuota Pemain Asing Liga Indonesia, Desak PSSI Lakukan Ini
-
Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
Pilihan
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
-
Cerita Tante Brandon Scheunemann Blusukan ke Pelosok Papua demi Sepak Bola Putri
-
Asal Usul Sound Horeg dan Sosok Pria Berjuluk 'Thomas Alva Edisound' di Baliknya
-
3 Rekomendasi HP Samsung Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu
-
Jokowi Nostalgia di Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Kursi VIP Sudah Disiapkan
-
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci