SuaraJogja.id - Ada yang masih penasaran dengan Sejarah Supersemar? Supersemar atau surat perintah 11 Maret 1966 yang merupakan peristiwa penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Supersemar menjadi tanda perubahan pemerintahan dari orde lama ke pemerintahan orde baru.
Pemerintahan orde lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno akhirnya berganti kepada Letjen Soeharto.
Supersemar memiliki beberapa versi diantaranya yaitu Pusat Penerangan (Puspen) TNI AD, Sekretariat Negara (Satneg) dan Akademi Kebangsaan. Dari ketiga versi ini tidak ada satupun yang merupakan versi asli.
Sebelumnya telah dilakukan pengecekan terhdap keasliannya. Sejarawan menyatakan ketiga versi tersebut palsu. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti keberadaan salinan asli surat tersebut.
Baca Juga: Ahmad Subardjo: Salah Satu Pahlawan Penyusun Naskah Proklamasi
Berikut isi supersemar yang diakui oleh pemerintah orde baru.
- Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin Besar Revolusi.
- Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.
- Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.
Tujuan Supersemar
Adapun tujuan supersemar adalah sebagai berikut.
- Melarang dan Membubarkan PKI (Partai Komunis Indonesia) beserta ormasnya.
- Adanya Penangkapan terhadap 15 menteri yang terlibat atau mendukung G30S/PKI
- Pemurnian MPRS dan lembaga negara lainnya dari unsur PKI dan menempatkan peranan lembaga itu sesuai UUD 1945.
Demikianlah sejarah Supersemar, hingga peristiwa pergantian orde Lama ke orde baru.
Baca Juga: Indonesia Kembali Datangkan 4 Juta Dosis Vaksin Sinovac Dari China
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Sejarah Stadion GBK: Awalnya Bukan Senayan yang Dipilih Soekarno
-
Keren! Oxford United Unggah Daftar Susunan Pemain Berisi Pahlawan Indonesia
-
Kirim Surat ke MPR, Gemas Tolak Pemberian Gelar Pahlawan ke Presiden Soeharto
-
Sapa Titiek Soeharto, Prabowo Subianto Kaget Lihat Reaksi Peserta Acara GSN
-
Bung Karno Disebut Simpan Emas Berton-ton di Bank Swiss dan Intan Terbesar di Dunia, Guntur: Bohong, Salah Kaprah Semua!
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Akademisi UGM: Program Transmigrasi di Papua Masih Dibutuhkan
-
Satpol PP Kota Yogyakarta Terjunkan 100 Personel Amankan Kampanye Terbuka
-
DPD Golkar Gunungkidul Pecat Kader AMPI karena Dukung Paslon Selain Endah-Joko
-
Geger, Remaja Diduga Klitih Diamankan Warga di JJLS Gunungkidul
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony