Beberapa hari setelah digunakan untuk singgah Jendral Sudirman, dari udara wilayah Padukuhan Karangtengah sempat dihujani peluru oleh Pasukan Belanda. Warga di padukuhan ini banyak yang mengungsi di wilayah pegunungan sisi selatan. Ia masih ingat betul, hanya rumahnya yang tidak tertembus peluru. Hanya satu keping peluru seukuran baterai jatuh tepat di ceting (tempat nasi) dapurnya.
" Ukarannya kecil, saya kira ulat, tapi ibu bilang saya tidak boleh menyentuhnya. Tapi saya dan ibu tidak mengungsi, pas ada serangan saya diajak ibu sembunyi di dekat tanaman karang, saya teriak ibu itu bu, saya disuruh diam," urai Samiyem
Sementara Siswo mengaku memang bertetanggaan dengan Samiyem. Saat itu keduanya memang masih anak-anak Rumah Siswo dan Samiyem memang tidak jauh namun diselingi beberapa rumah dan kebun jati. Seperti biasanya, sore itu dia tengah mencari pakan ternak di dekat rumahnya. Saat itu, ia melihat ada iring-iringan pasukan menggunakan seragam menuju rumah Samiyem. Ia lantas berlari ke rumah Samiyem melihat iring-iringan tersebut.
"Sebelum Jendral ke sini, saya dikasih tau sama orang sakti yang berbicara dengan orangtua saya, kalau ada orang hebat akan datang ke desa Karangduwet ini, saya sambung-sambungkan kok benar," ulas Siswo.
Kakek dari empat orang cucu ini kemudian menikah dengan Samiyem. Hingga tahun 1955, anak dari Jendral Sudirman datang dan membangunkan monumen di depan ruamhnya. Memang monumen tersebut berbentuk wajah Jendral dengan tandunya.
"Kemudian dipan dan bangku dibawa ke museum," kata Siswo.
Ia bersyukur, rumah yang kini menjadi bangunan Cagar Budaya di Gunungkidul ini pernah disinggahi orang besar. Bahkan ia sendiri merasakan, keberkahan dari pasinggahan Jendral Sudirman ia rasakan bingga kini.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Mengenal Sosok Ismail Marzuki, yang Tampil di Google Doodle Hari Pahlawan
-
Jadi Inspektur Upacara, Mentan Ajak Jajarannya Hidupkan Semangat Kepahlawanan
-
Anies: Petugas Penanganan COVID-19 Adalah Pahlawan Saat Pandemi Landa Indonesia
-
Hari Pahlawan, Puan Maharani Sebut Nakes hingga Tim Thomas Cup Pahlawan Era Kemajuan
-
Hari Pahlawan 2021, Presiden Jadi Inspektur Upacara Ziarah Pahlawan di TMPNU Kalibata
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi