Pebriansyah Ariefana
Selasa, 30 November 2021 | 14:57 WIB
Ilustrasi Makan Berat di Malam Hari (freepik)

2. Autofagi

Proses autofagi dipakai sebagai pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, layknay organel yang sudah tidak berfungsi. Awalnya bagian retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan pada akhirnya membentuk autofagosom.

Selanjutnya, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans golgi serta berkembang menjadi lisosom. Tahapan ini terjadi pada sel hati, perubahan berudu menjadi katak dan embrio manusia.

3. Fagositosis

Baca Juga: Benarkah Sakit Punggung Pertanda Gangguan Pencernaan Dispepsia? Ini Kata Ahli!

Fagositosis merupakan proses pemasukan pertikel berukuran besar dan mikrooganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.

Awalnya membran akan membungkus partikel atau mikroganisme dan membentuk fagosim. Lalu, fagosom memiliki fungsi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi serta berkemvang menjadi lisosom.

Adapun fungsi lisosom pada tubuh manusia sebagai berikut:

  1. Mencerna makakan yang ada jika terjadi kekurangan makanan
  2. Kemampuan untuk mencerna makanan yang dihasilkan dari fogositosis dan pinositosis
  3. Dalam kondisi tertntu, lisosom bisa menghancurkan organ sel yang rusak, biasa disebut autolisis.
  4. Dapat menetralkan zat dengan sifat karsinogenik, yakni sel kanker.
  5. Mampu menghancurkan benda dari luar, seperti dinding sel telur sperma yang dihancurkan untuk memungkinkan pembuahan enzim.

Sementara itu, peran lisosom sebagai berikut:

  1. Melakukan fungsi imunitas. Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, seperti yang terdapat pada protozoa atau sel darah putih.
  2. Berperan dalam matinya sel-sel. Di dalam sel darah lisosom mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh.
  3. Lisosom membantu menghancurkan sel yang luka atau mati serta menggantikan baru. Proses ini banyak ditemukan pada sel-sel ekor kecebong.
  4. Berperan penting dalam berlangsungnya fertilisasi pada berbagai jenis hewan termasuk manusia, khususnya saat terjadi reaksi akrosom.

Demikian penjelasan mengenai fungsi lisosom. Semoga bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita sehari-hari.

Baca Juga: Empat Emosi Ini Ternyata Bisa Berisiko Pada Kesehatan Usus

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

Load More