SuaraJogja.id - Fungsi oximeter bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam darah. WHO menganjurkan masyarakat untuk memiliki alat ini sebagai pendeteksi dini kesehatan tubuh.
Meskipun kini jumlah kasus covid-19 menurun, akan tetapi virus bisa sewaktu-waktu menyerang tubuh. Apalagi pada orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.
Selain fungsi di atas oximeter juga berfungsi mencegah gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh kurangnya oksigen di dalam tubuh. Biasanya merunnya oksigen dalam tubuh timbul tanpa gejala.
Hal ini sangat bahaya apabila tidak segera ditangani. Terutama bagi pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan pada orang yang menjalani isolasi mandiri.
Alat ini tidak hanya digunakan untuk orang yang menderita covid-19 saja. Oximeter juga bisa mendeteksi kadar oksigen dalam darah yang bisa menurun akibat berbagai kondisi atau penyakit lain, seperti:
- Gagal napas
- Asma
- Pneumonia
- Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
- Acute respiratory distress syndrome (ARDS)
- Bronkitis
- Gagal jantung
- Anemia
- Asfiksia
Cara menggunakan Oximeter:
- Langkah pertama yang harus dilakukan cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan
- Lakukan dengan kondisi rileks, dan duduk diam, dianjurkan menggunakannya tidak setelah melakukan kegiatan berat
- Pasanglah di jari tangan. Dianjurkan dipasang di jari tengah atau telunjuk
- Pastikan kuku bersih. Hindari kuku panjang, berkutek, dan kuku palsu
- Cek hasil setelah beberapa menit agar lebih stabil
- Dianjurkan digunakan 2 - 3 x sehari
- Jika hasil tes menunjukkan angka di bawah 95 persen, dianjurkan segera ke rumah sakit
Dilansir dari infonesiabaik.id oximeter mempunyai keterangan. Pada layar oximeter akan tertera dua angka yang punya arti berbeda-beda.
Angka yang ditandai dengan %SpO2 menunjukkan saturasi oksigen dalam darah, sedangkan angka yang tertera sebagai huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau detak jantung.
Saturasi oksigen dikatakan normal apabila nilai saturasi oksigen (%SpO2) berada di angka 95 persen atau lebih.
Baca Juga: Kabar Baik, Bangka Belitung Nihil Kasus Harian COVID-19
Demikian uraian mengenai fungsi oximeter dan cara penggunaannya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Tag
Berita Terkait
-
Ngerinya Gejala Gagal Jantung Fahmi Bo, Tubuh Bengkak sampai ke Kemaluan
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
-
Viral Sopir Lansia Tetap Kerja Meski Pakai selang Oksigen, Alasan di Baliknya Bikin Mewek
-
Studi: 1 dari 20 Balita Jakarta Kena Pneumonia akibat Polusi Udara
-
Gagal Jantung: Ancaman Diam-diam yang Bisa Dicegah Jika Dikenali Lebih Awal
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?