Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Sabtu, 18 Desember 2021 | 19:40 WIB
Ketua Satgas COVID-19 DIY Sri Paduka Paku Alam X melakukan kunjungan vaksinasi anak 6-11 tahun di Yogyakarta, Sabtu (18/12/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pascaturunnya kebijakan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun dari pemerintah pusat, Pemda DIY mulai melakukan percepatan vaksin. Sekitar 1.300 anak di Kota Yogyakarta dan sekitarnya mulai divaksinasi, Sabtu (18/12/2021).

Percepatan vaksinasi dilakukan salah satunya dikarenakan munculnya varian baru COVID-19, Omicron di Indonesia. Varian ini disinyalir lebih menular pada anak-anak. Padahal anak-anak usia 6-11 tahun di DIY mencapai lebih dari 260 ribu orang.

"Diawal kickoff ini kita kerjasama dengan dinas kesehatan kota jogja dan anak-anak dari SD Muhammadiyah. Harapannya setelah ini dinas kabupaten, kota juga untuk bisa mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak-anak sehingga bisa [mengantisipasi] varian omicron yang justru lebih suka [menular] pada anak-anak," ungkap Ketua Satgas COVID-19 DIY, Sri Paduka Paku Alam X disela vaksinasi di Yogyakarta,Sabtu Siang.

Menurut Wakil Gubernur DIY tersebut, kabupaten/kota diminta mendorong sekolah dan orang tua untuk segera membawa anak-anak mereka untuk mengikuti vaksinasi. Ditargetkan capaian vaksinasi anak bisa segera diselesaikan pada awal tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Blitar Belum Bisa Lakukan Vaksinasi Anak 6 hingga 11 Tahun, Ini Penyebabnya

"Ya secepatnya bisa segera selesai, kalau ada stok [vaksin] langsung disuntikkan,pokoknya teko [datang] saja," ujarnya.

Sementara Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DIY, Mei Neni Sitoresmi mengungkapkan anak-anak memang rentan terpapar varian Omicron yang lebih mudah menular. Sebab mereka selama ini belum pernah mendapatkan vaksinasi sehingga lebih beresiko.

"Selama ini yang lebih banyak yang divaksin kan usia diatas 12 tahun. Karena itu justru ini kesempatan yang baik untuk mengadvokasi seluruh orang tua, vaksinasi itu penting untuk mencegah paparan omicron pada anak," ungkapnya.

Cakupan imunisasi yang tinggi pada anak-anak diharapkan akan menimbulkan herd immunity atau kekebalan komunal pada varian-varian baru COVID-19. Sebab bila cakupan vaksinasi rendah, mutasi virus akan mudah terjadi.

Apalagi anak usia 6 tahun juga belum boleh mendapatkan vaksinasi COVID-19. Bila kekebalan komunal tercapai melalui capaian vaksinasi usia diatas 6 tahun maka diharapkan balita-balita dan kaum rentan lain tidak akan terpapar virus.

Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Bertambah, 2 Orang Positif Baru Pulang dari Negara Ini

"Mudah-mudahan dengan cakupan vaksinasi yang lebih luas pada anak-anak maka diharapkan kita lebih siap [menghadapi varian baru]," ungkapnya.

Salah seorang orang tua siswa SD Muhammadiyah Sapen Kraton, Indro Prasetyo mengaku senang akhirnya anaknya Askara bisa mendapatkan vaksinasi. Sebab munculnya varian-varian baru dikhawatirkan bisa membuat anaknya terpapar.

Namun kekhawatiran tersebut berkurang saat pihak sekolah memberikan informasi vaksinasi anak bisa dilakukan segera pada Sabtu ini. Dia pun akhirnya mengajak anaknya ikut program tersebut agar sehat.

"Anak saya belum pernah divaksin karena faktor usia selama ini. Dengan vaksinasi ini, kita sebagai orang tua akhirnya tidak terlalu khawatir anak-anak terpapar virus," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More