SuaraJogja.id - Sebuah riset oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris Raya (UKHSA) menemukan bahwa orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap cenderung tidak mengalami gejala COVID berkepanjangan (long COVID) setelah terinfeksi virus.
Penelitian itu menilik 15 studi nasional dan internasional mengenai dampak long COVID.
Delapan studi melihat efek vaksinasi yang dilakukan sebelum terjadi penularan dan menemukan bahwa penerima vaksin lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala long COVID dibanding orang-orang yang belum divaksin.
"Riset-riset ini menambah potensi manfaat menerima vaksin COVID-19 lengkap. Vaksinasi merupakan cara terbaik untuk melindungi diri sendiri dari gejala parah ketika terinfeksi dan mungkin juga membantu mengurangi dampak jangka panjang," kata ketua vaksinasi UKHSA Mary Ramsay lewat pernyataan seperti dikutip dari Antara.
"Bagi sebagian besar orang, gejala long COVID berlangsung singkat dan sembuh seiring berjalannya waktu. Namun, bagi sejumlah orang gejala tersebut bisa menjadi lebih parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Apabila Anda mengalami gejala yang tak biasa, terutama selama lebih dari empat pekan setelah infeksi, Anda harus berpikir untuk menghubungi dokter."
Riset-riset itu membandingkan gejala long COVID sebelum dan sesudah vaksinasi. Dari situ ditemukan bahwa gejala penerima vaksin yang terpapar virus membaik ketimbang kondisi memburuk yang dialami orang-orang yang tidak divaksin.
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) menyebutkan studi tersebut menjadi pengingat penting tentang kekuatan dan manfaat vaksin dalam mencegah virus dan mencegah layanan kesehatan kewalahan akibat lonjakan dan gelombang pandemi sebelum peluncuran vaksin.
"Dengan lebih dari 10.000 pasien COVID-19 rawat inap - riset ini menjadi pengingat yang pas sekaligus penting bahwa vaksin tetap menjadi perlindungan terbaik kita dalam melawan virus, mengurangi potensi penyakit parah dan efek long COVID," kata direktur medis NHS Stephen Powis.
"Program vaksin NHS telah membantu mencegah 100.000 lebih pasien rawat inap sejak pertengahan Desember saja, dan jadi NHS sudah jelas, ketika memenuhi syarat dapatkan vaksin Anda segera."
Baca Juga: Pemakaman Dorce Gamalama Dilakukan dengan Protokol Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
Terkini
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk
-
Muntah dan Feses Jadi Bukti! E-Coli Serang Ratusan Siswa Sleman, Menu MBG Tercemar?
-
Sekda Sleman Klarifikasi "Guru Cicipi Dulu Makanan Bergizi Gratis": Ini Penjelasan Lengkapnya