Tak Terima Angelina Jolie Jual Saham Tanpa Izin, Brad Pitt Gugat sang Mantan Istri

SuaraJogja.id - Angelina Jolie digugat mantan suaminya, Brad Pitt, karena menjual saham tanpa izin. Ia diketahui telah menjual saham di kilang anggur Prancis, Chateau Miraval--mereka membelinya bersama saat masih menikah--kepada seorang pengusaha Rusia.

Dikabarkan, Senin (21/2/2022), dalam gugatan yang diajukan di Los Angeles pekan lalu, Pitt mengatakan Jolie melanggar kesepakatan mereka untuk tidak menjual saham mereka di Chateau Miraval tanpa persetujuan yang lain dengan menjual sahamnya ke unit Stoli Group, pembuat minuman keras yang dikendalikan oleh oligarki Yuri Shefler.

Pasangan pemenang Oscar pada 2008 telah membeli saham mayoritas di Miraval, yang terletak di desa Correns di tenggara Prancis, antara Marseille dan Nice. Mereka menikah di sana pada tahun 2014.

Pitt mengatakan dia telah "mencurahkan uang dan keringat ekuitas" untuk membuat Miraval di antara pembuat anggur mawar paling dihormati di dunia, dengan pendapatan tahunan melebihi 50 juta dolar AS, kata pengaduan itu.

Baca Juga: Angelina Jolie Menangis saat Pidato untuk Perbarui UU Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Dia menuduh Jolie mencari "keuntungan rejeki tak terduga" dari pekerjaannya, sambil menimbulkan "kerugian yang tidak perlu."

Pengacara untuk Jolie tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Menurut gugatan itu, Jolie memberi tahu Pitt pada Januari 2021 bahwa dia telah mencapai "keputusan yang menyakitkan, dengan berat hati" untuk menjual saham Miraval-nya, dan tidak dapat lagi memiliki bisnis berbasis alkohol karena keberatan pribadinya.

Pembicaraan pembelian antara Pitt dan Jolie terhenti lima bulan kemudian, kata pengaduan itu.

Tenute del Mondo, sebuah unit milik pribadi Stoli, mengumumkan pembelian saham Jolie pada bulan Oktober.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Pidato Angelina Jolie Luluhkan Senator AS untuk Perbarui UU Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Gugatan di Pengadilan Tinggi Los Angeles mencari ganti rugi yang tidak ditentukan dan ganti rugi atas pelanggaran kontrak dan tuntutan hukum lainnya.