Dagangan Sepi di Tengah Kerumunan Pembeli Lapak Lain, Netizen: Rezeki Tak Akan Pernah Tertukar

SuaraJogja.id - Seorang pedagang es keliling tampak sedang mengamati sekitarnya di mana terdapat stan-stan penjual makanan yang ramai oleh pembeli.

Hal tersebut terlihat melalui video yang diunggah oleh akun Tiktok @prayjunior12 pada Rabu (20/4/2022).

Lokasi tempat pedagang es krim keliling ini ngetem berada di wilayah Muncar, Banyuwangi.

Di awal video berdurasi 58 detik ini, pengunggah video menuliskan, “Tuhan tahu bahwa rejeki ga akan pernah tertukar.”

Baca Juga: Baik Banget! Warganet Ini Rela Bantu Pengemudi Ojol yang Kehilangan HP

Dalam video yang diunggah dengan judul "Pelajaran apa yang kita ambil?" ini, tampak seorang bapak-bapak yang sudah cukup berumur sedang duduk di atas sepeda mengamati beberapa stand penjual makanan yang ramai pembeli.

Di lokasi tempat penjual es tersebut berjualan memang terlihat beberapa stan penjual makanan yang sedang dikerumuni oleh pembeli.

Dengan sepeda yang dibawanya, ia mengangkut sekotak styrofoam wadah es krim berwarna cokelat.

Pada akhir video, pengunggah, yang juga merupakan orang yang merekam kejadian, tergugah simpatinya, kemudian menghampiri dan membeli dagangan bapak penjual es krim tersebut

"Cobalah kita beli. Meski kadang ga butuh," tulisnya dalam video tersebut.

Baca Juga: Viral, Mike Tyson Pukul Penumpang di Dalam Pesawat Hingga Terkapar, Publik: Legenda Tinju Dilawan

Ketika dihampiri, bapak tersebut terlihat tersenyum senang dan membuka dagangannya. Video yang diunggah oleh @prayjunior12 ini telah ditonton sebanyak 140 ribu kali.

Respons warganet dalam unggahan ini pun beragam, dari mendoakan kesehatan bapak penjual es hingga menyuruh pengunggah video untuk membuka donasi.

"Ngerti banget rasanya soalnya dagang juga bareng suami dan pernah dagangan kita seharian enggak ada yang beli sama sekali sehat selalu bapak," tulis netizen.

"Sedih. Open donasi buat bapaknya yuk kak," tulis lainnya.

"Tak berasa netes air mata," tambah yang lainnya.

"Belilah jualan para pedagang kecil yang sepi pembeli, mereka jualan bukan untuk kaya, tapi hanya untuk bisa bertahan hidup," ujar yang lain.