SuaraJogja.id - Delapan sampel hewan ternak sapi yang suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) dikirim Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo ke Balai Besar Veteriner Wates. Kedelapan sapi itu sama-sama dari wilayah Pandowan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha di Kulon Progo, Kamis, mengatakan pihaknya telah mengirim delapan sampel sapi dari Pandowan yang suspek ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates.
"Ada suspek delapan ekor sapi yang diambil sampel. Kemarin dikirim ke BBVet Wates. Temuan suspek di lokasi sama, yakni Pandowan, Kecamatan Galur," kata Aris.
Sebelumnya, di Pandowan ditemukan dua hewan ternak positif penyakit mulut dan kuku, yakni satu ekor domba dan satu ekor sapi. Namun, domba yang positif PMK telah mati. Kemudian, sapi yang positif PMK, kondisinya mulai membaik.
Ia mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan isolasi tertutup di wilayah Pandowan, Kecamatan Galur. DPP melarang hewan ternak masuk dan keluar dari Pandowan mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku.
"Jangan ada hewan ternak yang masuk maupun keluar dari Pandowan. Kami memberlakukan isolasi tertutup terhadap wilayah itu," katanya.
Aris mengatakan hasil rapat tingkat kabupaten pada Selasa (17/5) diputuskan bahwa Pemkab Kulon Progo meningkatkan pengawasan baik ternak lokal, pasar hewan dan lalu lintas ternak diperketat. Hewan dari luar daerah harus dengan surat keterangan kesehatan hewan dari wilayah bebas penyakit mulut dan kuku. Hewan dari daerah wabah PMK tidak boleh masuk. Hewan ternak dari Jawa Timur tidak boleh masuk.
"Kami juga tidak mengeluarkan hewan ternak, karena meski kasus PMK terlokalisasi di satu tempat, tapi tidak mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan," kata Aris.
Kasubbag Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan Polres Kulon Progo ikut mengawasi dan mendampingi, serta bersinergi dengan berbagai pihak, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan menyikapi wabah PMK pada hewan ternak.
Baca Juga: Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Tamiang Capai 4.000 Ekor
"Kami tetap memantau dan memonitoring hewan ternak di wilayah Kulon Progo, bila terbukti terjangkit PMK, langkah pertama kami adalah melokalisasi hewan itu guna mencegah penulara ke hewan lain yang ada di sekitarnya," kata Jeffry. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
Sapi Terinfeksi PMK di Aceh Tamiang Capai 4.000 Ekor
-
Belum Terdeteksi, Meranti Tetap Waspada Infeksi PMK Hewan Ternak
-
Antisipasi Penyebaran PMK, Pemkab Batang akan Menutup Sementara Tiga Pasar Hewan
-
Ditemukan Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Tiga Daerah di Sumsel
-
Dalam Kondisi Waspada Tinggi, Begini Cara Provinsi NTT Cegah Penularan Penyakit Mulut dan Kuku
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
Sawah Kulon Progo Tergerus Tol: Petani Terancam, Ketahanan Pangan Dipertaruhkan?
-
Bantul Genjot Pariwisata: Mampukah Kejar Target PAD Rp49 Miliar?
-
Walikota Yogyakarta "Turun Tangan": Parkir Valet Solusi Ampuh Atasi Parkir Liar?
-
Malioboro Darurat Parkir Ilegal? Wisatawan Kaget Ditarik Rp50 Ribu, Dishub Angkat Bicara
-
Wisata Bantul Masih Jauh dari Target? Meski Ramai, PAD Baru Tercapai Segini...