SuaraJogja.id - Mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengaku menerima tawaran untuk menjadi kuasa hukum Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo. Ia pun memaklumi pendapat yang pro dan kontra dari masyarakat. Menurutnya, keputusannya itu diambil berdasarkan profesionalitasnya sebagai advokat.
"Saya paham, ada yg setuju ada yg tidak. Mgkn jg ada yg marah, kecewa atau bahkan mendukung.Sebagai bentuk pilihan profesional sbg Advokat,"tulisnya dalan akun Twitternya @febridiansyah, Rabu (28/9/2022).
Febri menyatakan akan objektif dan faktual saat mendampingi Putri Candrawathi. Ia pun menjawab warganet yang meragukan ada pengacara yang objektif untuk membela kliennya karena ada bayaran.
"Hal keliru sperti itu perlu dbuktikan sbaliknya. Ujian bagi Kami para advokat,"tulis jawab Febri Diansyah.
Namun, ada juga warganet yang percaya Febri Diansyah masih memiliki integritas dan idealisme.
"Terimakasih. Integritas akan diuji di tindakan nyata atau bhkan dlm lumpur yg dalam,"tulis Febri Diansyah menjawab.
Ada juga warganet yang netral dengan keputusan Febri Diansyah karena kerja pengacara tidak melulu membela orang yang benar. "Pengacara itu bukan untuk membela orang yang benar-benar bersih, pengacara itu membela agar orang mendapat putusan sesuai perbuatannnya - Kata Hotman Paris di podcast DC,"tulis Chris.
Beda dengan Dian Kusuma yang merasa kecewa dengan keputusan Febri Diansyah. "Shock baca beritanya. Pengacara tuh utk bela klien kan mas, apa bisa jadi Objektif? Sudut pandang nya kan beda..,"tulisnya.
Namun, Febri Diansyah menjawab objektivitas bisa diperjuangkan."Bisa dan harus diperjuangkan. Mmg itu ujian bagi seorang Advokat. Agar bs objektif,"tulisnya.
Baca Juga: Ini Alasan Rasamala Aritonang, Eks Pegawai KPK Jadi Pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
Warganet bernama Susilo Larasati meragukan pembelaan Febri Diansyah akan objektif apalagi nanti ditemukan kejanggalan. "Sbg bentuk profesional, it's OK.ttp mayoritas publik, media, sdh tau posisi calon client anda.Dg posisi tsb, pembelaan spt apa yg akan anda sampaikn ke publik nanti?Jika nanti bnyk kejanggln dlm proses pengumpln data, masihkh tetp mau mendmpingi?"tulisnya.
"Pengumpulan data sdg terus dilakukan. Itu ikhtiar Kami di tim agar ttp objektif,"jawab Febri Diansyah.
Sementara tak sedikit yang membandingkan sikap Febri dengan Hotman Paris yang tegas menolak saat diminta untuk menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo.
"Sebagai pilihan profesional tetap saya hormati, tapi Hotman saja ngga milih karena takut tidak objektif. Semoga bang @febridiansyah tidak tergoyahkan dengan Rembang Pati," kata adi.
"Menolak juga bentul profesional, dengan segala kontrofersinya Hotman pun menolak," ciut kandhias.
Berikut ini, tiga kasus yang pernah ditangani Febri Diansyah
Berita Terkait
-
Eks Pegawai KPK Harap Rasamala Aritonang dan Febri Diansyah Mundur Jadi Pengacara Ferdy Sambo
-
Jadi Pengacara Putri Candrawathi, Mantan Jubir KPK Febri Diansyah Akui Ada Yang Marah dan Kecewa
-
Ditolak Hotman Paris, Kini Putri Candrawathi Ganti Dibela Eks Jubir KPK Febri Diansyah, 'Itu Ujian Bagi Saya'
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
Terkini
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka
-
Melawan Keterbatasan, Seniman Disabilitas Jogja Pamerkan Karya Memukau di Tengah Mahalnya Bahan Baku
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY