SuaraJogja.id - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta membuat kajian untuk mencegah tragedi kericuhan seperti di Kanjuruhan berulang, khususnya pada setiap penyelenggaraan laga sepak bola di provinsi DIY.
"Kita membuat satu kajian bersama-sama dengan teman-teman di KONI untuk bagaimana agar utamanya terkait sepak bola itu tidak terjadi lagi," kata Ketua Umum KONI DIY, Djoko Pekik Irianto, Selasa (4/10/2022).
Selain melibatkan pengurus KONI DIY, menurut dia, kajian mengenai penyelenggaraan pertandingan sepak bola yang aman juga melibatkan perguruan tinggi, serta pemangku kepentingan terkait lainnya.
"Meskipun tidak secara formal tetapi kami sudah mengadakan bincang-bincang dan diskusi agar ke depan sepak bola jadi tontonan yang menarik sehingga kalau nonton sepak bolah tidak deg-degan," ucap dia.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Renggut Ratusan Jiwa, Tim Labfor Polri Periksa CCTV di Enam Titik Stadion
Menurut Djoko, tanpa menjamin penerapan manajemen yang profesional, laga sepak bola di DIY juga memiliki kerentanan kericuhan seperti yang terjadi di Kanjuruhan.
Karena itu, berkaca dari kasus di Kanjuruhan, Malang, ia meminta manajemen yang profesional harus dipastikan diterapkan sebelum menggelar event sepak bola, khususnya Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
"Harus semaksimal mungkin menerapkan manajemen yang profesional, dalam arti semuanya kondisi siap baik manajemen pertandingan, sarana prasarananya, dan pengamanan diupayakan memenuhi standar," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) ini.
Edukasi terhadap para suporter, menurut Djoko, penting dilakukan secara berkelanjutan dengan metode atau pendekatan yang tepat.
"Biasanya para elite suporter sudah oke, tidak ada masalah, tetapi yang terjadi di lapangan kan di akar rumputnya sehingga harus ada pendekatan fundamental dalam mengedukasi sportivitas ini," ujar dia.
Baca Juga: Pengamat Minta Publik Tunggu Hasil Investigasi Tragedi Kanjuruhan
Meski masih menunggu hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan Malang, Djoko mencatat sejumlah hal yang patut menjadi evaluasi bersama dari tragedi yang menewaskan 125 orang itu.
Berita Terkait
-
8 Cara Cegah Kolesterol Meroket Pasca Lebaran: Jangan Kalap Makan Rendang, Perbanyak Air Putih!
-
Full Tim! 8 Keseruan Latihan Timnas Indonesia Jelang Laga Lawan Australia
-
Suporter Bahrain Tak Mau Beli 3000 Tiket Pertandingan Kontra Timnas Indonesia di Stadion GBK
-
Fedi Nuril Sentil Jokowi Lewat Video Tragedi Kanjuruhan, Ekpresi Mahfud MD Diomongin
-
Jordy Kluitenberg Resmi Jadi Analis Pertandingan Timnas Indonesia?
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini