SuaraJogja.id - Himbauan untuk mengeluarkan Iran dari gelaran Piala Dunia 2022 semakin meningkat setelah negara itu mengerahkan ahli militer ke Ukraina untuk membantu pasukan Rusia.
Iran mengirim personel ke Krimea untuk membantu pemboman mematikan di kota-kota Ukraina dengan pesawat tak berawak kamikaze.
Negara ini sudah mendapat kecaman karena membunuh lebih dari 200 pengunjuk rasa termasuk 23 anak-anak. Mereka bangkit atas kematian dalam tahanan Mahsa Amini, 22 tahun, ditangkap karena tidak mengenakan jilbab dengan benar.
Para pegiat juga mendesak FIFA untuk bertindak karena larangannya terhadap wanita yang menghadiri pertandingan sepak bola, yang diberlakukan pada tahun 1979 oleh ulama yang mengatakan bahwa membiarkan mereka menonton pria bermain dengan celana pendek "mendorong pergaulan bebas".
Baca Juga: 4 Pemain Naturalisasi yang Kurang Bersinar di Timnas Indonesia, Salah Satunya Jadi Satpam Klub Malam
Iran akan menghadapi Inggris pada 21 November 2022 tetapi petisi yang mendesak FIFA untuk mengusir mereka memiliki lebih dari 22.000 tanda tangan.
"Orang Iran percaya bahwa tim tidak mewakili mereka tetapi sebuah rezim yang menyakiti rakyatnya sendiri dan melanggar hak-hak mereka. FIFA mengklaim akan berjuang untuk mempromosikan perlindungan hak asasi manusia, jadi mulailah berjuang untuk FIFA dan lindungi kami dan hak-hak kami," ungkap salah seorang juru kampanye dikutip dari The Sun, Rabu (26/10/2022).
"Banyak negara telah dilarang dari Piala Dunia sebelumnya karena pelanggaran hak asasi manusia. Sudah waktunya rezim Iran membayar harganya,” imbuhnya tegas.
Pekan ini muncul pakar TI Iran yang dikerahkan ke Krimea untuk membantu Rusia mengoperasikan drone Shahed-136 yang telah menghancurkan pembangkit listrik dan daerah pemukiman.
Senjata buatan Iran menghancurkan hampir sepertiga dari pembangkit listrik negara itu dan menewaskan sedikitnya empat orang.
"Kami menilai bahwa personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," ucap Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby.
"Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan, dan melalui penyediaan senjata yang berdampak pada warga sipil dan infrastruktur sipil di Ukraina. AS akan melakukan segala cara untuk mengekspos, menghalangi, dan menghadapi penyediaan amunisi ini oleh Iran terhadap rakyat Ukraina," imbuhnya.
Rezim Iran menghadapi ancaman terbesarnya sejak revolusi 1979 setelah berminggu-minggu kekerasan sejak mahasiswa Mahsa meninggal. FIFA mengeluarkan Rusia dari babak play-off semifinal Piala Dunia pada Februari setelah Vladimir Putin menginvasi Ukraina.
Video yang mungkin belum ditonton.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY