Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 17 November 2022 | 09:33 WIB
Webinar Penguatan Kapasitas Hospitality Pelaku Pariwisata DIY, Rabu (16/11/2022) sore. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Angka pengangguran pada semester pertama 2022 ini masih tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat hingga Agustus 2022 lalu, angka pengangguran di DIY sebesar 4,06 persen.

"Angka pengangguran DIY memang turun 0,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 4,65 persen," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (disnakertrans) DIY, Aria Nugrahadi dalam webinar Penguatan Kapasitas Hospitality Pelaku Pariwisata DIY, Rabu (16/11/2022) sore.

Meski angka pengangguran ini masih dibawah rata-rata nasional sebesar 5,86 persen, Aria berharap angka tersebut bisa turun pada semester kedua nanti. Apalagi beberapa waktu kedepan diperkirakan terjadi resesi ekonomi.

Karenanya sektor pariwisata dan pendidikan di DIY diharapkan benar-benar bisa segera pulih. Sebab menggeliatnya dua sektor jasa tersebut akan meningkatkan keterserapan tenaga kerja.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kota Malang Beri Warga Pelatihan Tata Kecantikan Kulit

"Pada kuartal ketiga 2022 ini menunjukan bahwa mulai bergeliatnya sektor wisata dan pendidikan tentu saja beberapa mulai terjadi peningkatan di sektor jasa yang melibatkan tenaga kerja," ungkapnya.

Untuk mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka meminimalisasi pengangguran, lanjut Aria, maka pengembangan softskill harus segera dilakukan. Salah satunya dengan mengenalkan anak-anak dengan dunia kerja.

Pemerataan distribusi SDM pun juga dibutuhkan di kabupaten. Sebab selama ini distribusi SDM lebih banyak di Kota Yogyakarta.

"Padahal di sisi lain kita melihat destinasi wisata, kebutuhan SDM-nya yang ada di kabupaten juga tinggi sehingga perlu kita kembangkan," ungkapnya.

Sementara Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Otorita Borobudur (BOB), Agus Rochiyardi mengungkapkan DIY memiliki potensi besar untuk terus dapat mendongkrak kunjungan wisatawan, tak hanya  secara kuantitas namun juga kualitas wisatawan. Hal itu tidak hanya akan meningkatkan angka kunjungan wisatawan namun juga memungkinkan kualitas kunjungan melalui peningkatan perputaran transaksi dari wisatawan selama di DIY.

Baca Juga: Angka Pengangguran Tembus 2,1 Juta, Benarkah Warga Jawa Barat Kalang Saing dengan Pendatang?

"Salah satunya dengan mendorong peningkatan wisatawan mancanegara. Di mana secara nasional memang potensinya masih sangat besar untuk mendatangkan wisatawan dari potensi seluruh dunia," ungkapnya.

Agus menambahkan, DIY memiliki peluang yang besar untuk menggaet lebih banyak wisatawan mancanegara. Apalagi selama ini lama kunjungan wisatawan mancegara di DIY sudah berada di atas angka 2.

Namun peringkat tersebut belum cukup tinggi di level internasional. Padahal secara global jumlah wisatawan itu ada 1,5 miliar. Dari angka tersebut, Indonesia baru mendapatkan "kue" wisatawan mancanegara yang berkunjung ke negara ini sebesar 1,6 persen.

"Ini menggambar betapa kecilnya. Artinya masih ada peluang banyak untuk menggaet wisatawan mancegara,” tandasnya.

Sekretaris Gabungan Industri Pariwisata (GIPI) DIY, Moko D Sudiro menambahkan industri pariwisata mendukung upaya pengembangan pariwisata DIY. Salah satunya dengan meningkatkan kualitas SDM.

"SDM memiliki peran penting dalam upaya memberikan layanan lebih baik kepada wisatawan," jelasnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More