SuaraJogja.id - Media sosial Twitter dengan nama akun Jogja Vibes (@JogjaVibes), mengunggah kabar adanya petugas di kompleks destinasi wisata Candi Ijo, menolak seorang pengunjung beragama Hindu, yang ingin berdoa di salah satu sisi candi.
Dalam unggahannya, admin akun merujuk informasi dari akun tiktok dengan username @zanzabella yang merupakan salah satu aktivis bernama Tengku Zanzabella yang sempat mengkritik jurnalis, Najwa Shihab.
"Akun tiktok dengan username @zanzabella yang hendak melakukan upacara di Candi Ijo mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas yang berjaga di tempat tersebut. Mereka dilarang untuk memasuki area candi dan melakukan upacara karena dianggap mengganggu," tulis akun Jogka Vibes, kami lansir pada Minggu (7/5/2023).
Sementara itu menilik video yang dimaksud dari tautan utas, nampak dalam sebuah video, Tengku Zanzabella menjelaskan apa yang ia alami di Candi Ijo.
Lewat keterangannya, ia mengatakan telah mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas yang berjaga di tempat tersebut.
Menurut pengunggah video, Zanzabella dilarang untuk memasuki area candi dan melakukan upacara, oleh petugas, karena dianggap mengganggu.
Bahkan, petugas di sana mengungkapkan sejumlah kata tidak pantas untuknya dan menyebut bahwa dupa yang dibawanya sebagai sampah.
Mengetahui ini, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid angkat bicara.
Menurut dia, secara khusus pihaknya hingga kini belum mendapat secara jelas keluhannya seperti apa.
Tapi pihaknya akan mencoba mengonfirmasi dan mengklarifikasi. Mengingat, Candi ijo termasuk salah satu tujuh candi yang diserahkan pemugutan retribusinya kepada Pemerintah Kabupaten Sleman, namun pengelolaan candi-candi itu sepenuhnya ada di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Jadi nanti kami coba konfirmasi, klarifikasi terkait informasi ini. Apakah itu dari petugas Dinas Pariwisata atau yang lain," tuturnya.
"Kalau itu dari Dinas Pariwisata, dan itu benar seperti itu, maka itu jadi bahan evaluasi bagi kami," terangnya.
Pada intinya, Dinas Pariwisata tidak akan membedakan siapapun yang datang ke tiap candi yang berada di bawah kelola retribusi Dinas Pariwisata Sleman.
Ia juga menanggapi soal permintaan wisatawan, yang ingin ada penjelasan mengenai fungsi candi.
"Nah, itu juga yang kemudian nanti akan kami koordinasikan kepada BPCB. Sejauh mana, sebatas apa yang itu [kewenangan pengelolaannya] diberikan kepada Dinas Pariwisata. Atau kalau ada penggunaan-penggunaan khusus, bagaimana mekanismenya? Itu saja nanti, sehingga tidak ada simpang siur," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Rekomendasi Playlist Lagu untuk Event Agustusan, Upacara 17 Agustus dan Lomba
-
2 Pemain Timnas Indonesia Berbandrol Rp4,54 M Plus Jens Raven Bikin Gemetar Vietnam U-23
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Meluncur Turun Jadi Rp 1.914.000 per Gram
-
Pemain Keturunan Indonesia Sukses Kalahkan Marcus Rashford, PSSI Gak Minat Naturalisasi?
-
Striker Vietnam U-23 Tak Takut dengan Suporter Timnas Indonesia
Terkini
-
Bupati Bantul Setuju PSIM Main di SSA, Tapi Suporter Wajib Patuhi Ini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini