SuaraJogja.id - Calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyatakan tak ingin hanya sekadar gantikan nama pemimpin pemerintahan yang ada saat ini. Lebih dari itu, ia ingin merealisasikan perubahan kehidupan di masyarakat menjadi lebih layak.
Untuk itu Anies tak mau gegabah dan terlalu berfokus untuk memilih bakal calon wakil presiden (bacawapres) sebagai pendampingnya nanti. Melainkan sudah memulai untuk menyiapkan agenda-agenda yang terkait dengan perubahan rumah tangga.
"Kita ingin berubah dari biaya hidup yang tinggi menjadi biaya hidup yang terjangkau, lapangan pekerjaan yang sulit menjadi lapangan pekerjaan yang mudah, kesempatan belajar yang terbatas menjadi lebih luas," kata Anies ditemui di Legend Coffee, Kota Jogja, Senin (24/7/2023).
"Jadi kita fokus pada perubahan-perubahan yang ingin dirasakan pada rumah tangga. Jadi perubahan itu bukan soal politik di Jakarta tapi perubahan itu adalah perubahan yang terkait dengan kegiatan di rumah tangga," imbuhnya.
Anies ingin bahwa apa yang kemudian menjadi aspirasi mayoritas masyarakat di Indonesia itu dapat didengar. Tak lupa ia turut menyoroti penegakkan hukum dan keseriusan dalam memberantas korupsi.
"Masyarakat banyak di Indonesia tentu mereka ingin tahu siapa yang jadi wakil [presiden], siapa yang nanti juru bicara. Tapi sesungguhnya yang menjadi aspirasi utamanya adalah hidup yang lebih mudah. Pelayanan kesehatan yang lebih baik, kemudian lapangan pekerjaan yang lebih mudah itu lah perubahan yang kami bawa, itulah ide perubahannya," paparnya.
Perubahan itu, kata Anies bukan hanya soal politik yang ada di Jakarta saja. Lebih jauh dari itu adalah perubahan kondisi keluarga-keluarga di Indonesia.
Ia secara khusus juga menyoroti tentang persoalan korupsi di Indonesia. Menurutnya perlu penangan khusus terhadap korupsi yang kian meresahkan.
"Ada persoalan korupsi yang perlu keseriusan penanganan, perlu komitmen yang makin kuat bahwa inilah salah satu penghambat peningkatan kesejahteraan di Indonesia," cetusnya.
"Bahkan komoditas-komoditas itu bisa menjadi mahal salah satu sebabnya juga karena ada lingkar korupsi, lingkar mafia yang membuat harga-harga kebutuhan pokok kita menjadi mahal. Nah ini yang menjadi fokus perhatian kita," sambungnya.
Tanpa mengesampingkan nama cawapres yang akan mendampinginya nanti, Anies hanya mengatakan akan diumumkan ketika sudah ada momen yang tepat. Namun perubahan untuk keluarga itu yang harus juga diperhatikan.
"Nanti pada waktunya itu semua akan kami sampaikan kepada masyarakat tapi ini lah agenda yang kami bawa sambil tentu menunggu waktu yang tepat untuk nama [cawapres]," ucapnya.
"Memang kalau bicara percakapan itu [cawapres] paling mudah dipercakapkan tapi masyarakat menginginkan perubahan suasana hidup kok bukan hanya sekadar nama-nama yang ada di dalam headline," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa