"Sebelum kita manusia ini ada, Gunung Merapi sudah ada bermiliar-miliar tahun lamanya. Maka kalau Gunung Merapi punya gawe dengan erupsinya, kita harus mengalah. Karena kita sesungguhnya hanya dayoh tamu. Bagi kami Gunung Merapi, batu merapi itu lalu mempunyai makna kepurbaan dan keabadian," tutur Romo Sindhu menirukan Mbah Rono kala itu.
Bak batu Gunung Merapi itu, kini patung Bung Karno itu adalah lambang kepurbaan dan keabadian. Begitu pula Pancasila.
"Artinya Pancasila ada sebelum bahkan sebelum kita semua ada, juga Pancasila sudah ada bahkan sebelum kita terbentuk secara politik menjadi sebuah negara kesatuan Indonesia," ujarnya.
"Persis seperti dikatakan Bung Karno sendiri, 'aku tidak mengatakan bahwa aku menciptakan Pancasila, apa yang aku kerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir lima mutiara yang indah,' itu," sambung Romo Sindhu.
Baca Juga: Menilik Kedekatan Megawati dengan Putin: Ternyata Bestie Sejak 2003?
Pancasila dimaknai bukan hanya ideologi, visi atau haluan negara tapi juga perasaan bangsa Indonesia sendiri. Perasaan itu adalah manusiawi.
Seperti halnya manusia bisa tersinggung sebagaimana perasaan saat dilukai. Demikian pula sebagai bangsa akan tersinggung jika perasaan Pancasila dilukai.
"Maka doktrin apapun, juga doktrin agama tak boleh melukai Pancasila, karena dengan melukainya itu sama saja dengan melukai perasan bangsa. Sebagai perasaan bangsa, Pancasila kiranya juga mengandung pengalaman transendental bangsa. Pengalaman transendental itu tak bisa disempitkan dalam agama karena itu agama juga harus menghargai dan menghormatinya," paparnya.
Perasaan Pancasila itu tak akan habis digali. Cara paling efektif untuk menggali Pancasila adalah lewat ilmu dan kebudayaan.
"Maka tepatlah bila patung bung karno yang sangat mencintai ilmu dan kebudayaan bangsa ini boleh berada di Omah Petroek ini," cetusnya.
Baca Juga: PDIP Soal PKB Buka Opsi Hijrah, Hasto: Komunikasi Politik Terus Dilakukan
Romo Sindhu menuturkan bahwa patung raksasa Bung Karno itu akan bersanding dengan tokoh-tokoh ilmu dan budaya lain.
Berita Terkait
-
Sudah Ditemui Prabowo, Mardani PKS Puji Sikap Megawati dan PDIP Tetap Pilih di Luar Pemerintahan
-
Zulhas: Pertemuan Prabowo-Mega Selesaikan Separuh Perbedaan!
-
Jembatani Prabowo-Megawati, Budi Gunawan Blak-blakan Ungkap Obrolan 4 Mata di Teuku Umar
-
Sudah Lakukan Pertemuan, Prabowo Ajak Megawati Jadi Dewan Pengarah Danantara?
-
Usai Ditemui Prabowo, PSI Berharap Megawati Bisa Bertemu dengan Jokowi dan SBY
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD