SuaraJogja.id - Pertamina Foundation meluncurkan PFpreneur 2023. Mengusung tema "Dari Pasar Tradisional Menjadi Produk Unggulan Lokal", program ini menargetkan 1000 lebih wirausaha perempuan lokal untuk dikembangkan produknya. Wirausaha terbaik akan mendapatkan akses permodalan dan berkesempatan besar untuk berjualan di pameran atau kegiatan Pertamina.
Setelah diluncurkan oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas dan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Pasar Kali Ledek, program PFpreneur 2023 resmi dibuka hingga 20 Oktober 2023. Sasarannya adalah perempuan usia produktif minimal 18 tahun yang mempunyai usaha minimal telah berjalan selama 6 bulan.
Jenis usaha yang bisa diikutsertakan meliputi bidang kerajinan, fesyen, dan kuliner dengan jumlah anggota minimal 3 wirausaha perempuan. Seluruh tahapan pelatihan dan seleksi program ini akan dilakukan secara online. Pendaftaran dapat dilakukan di website pertaminafoundation.org dengan memilih program PFpreneur.
"PFpreneur memberikan pelatihan intensif dari ekspertis dan pengusaha secara gratis, mulai dari pemasaran digital, legalitas, pembukuan keuangan, hingga kemasan produk. Bagi yang terbaik, akan mendapatkan akses permodalan dari Pertamina dan terhubung dengan database UMKM binaan Pertamina sehingga berkesempatan besar untuk berjualan di pameran atau kegiatan Pertamina," ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, Kamis (21/9/2023), dikutip dari siaran pers.
Pertamina Foundation bekerja sama dengan KADIN, Perempuan Indonesia Maju, dan akademisi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada. Kerja sama ini meliputi pelatihan bagi para womenpreneur sekaligus penyediaan wadah untuk mereka showcase produk.
Tahun ini, PFpreneur akan difokuskan pada pengembangan UMKM lokal hingga hiperlokal untuk bisa menjadi unggulan di kota maupun provinsinya terlebih dahulu.
Menurut Agus, banyak produk yang sebenarnya berpotensi punya nilai jual tinggi. Namun, para pelaku usaha sulit beradaptasi di tengah perkembangan pasar digital.
"Mereka juga belum semua memiliki pembukuan keuangan dan legalitas yang sesuai untuk keberlanjutan usahanya. Oleh karena itu, sebelum go export, kami ingin UMKM terlebih dahulu menjadi unggulan lokal dan bisa sustain," tambah Agus.
Baca Juga: Tak Hanya Sulit Dapatkan Modal, Pelaku UMKM juga Butuh Pendampingan
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk